Salin Artikel

Curhat Dokter di Pegunungan Krayan Kalimantan, Minim Fasilitas dan Sulitnya Akses Jalan

Pasalnya, menurut Evangelina, di Krayan belum ada rumah sakit rujukan. Kondisi itu membuat pelayanan bagi warga yang sakit sangat terbatas.

Dokter asal suku Dayak Lundayeh tersebut hanya bisa pasrah saat ada tiga pasien Covid-19 meninggal karena tak ada rumah sakit rujukan.

"Akibat persoalan rujuk yang agak sulit begini, saya menyaksikan sendiri betapa pedihnya hati saat beberapa waktu lalu. Di depan mata, tiga pasien Covid-19 meninggal dunia," ungkapnya, Kamis (11/11/2021).

Evangelina menjelaskan, biasanya para pasien dari Desa Krayan dirujuk langsung ke rumah sakit di Kota Tarakan, Kabupaten Malinau atau ke Nunukan Kota.

Namun, mereka terpaksa menyewa pesawat perintis karena itu transportasi satu-satunya yang bisa dipilih untuk membawa para pasien keluar dari pegunungan Krayan.

Menurutnya, biaya sewa pesawat pun tak bisa dibilang murah.

Warga di pedalaman Wa'Yagung, Desa Krayan, terpaksa menggotong saudaranya yang sedang sakit dengan tandu dengan berjalan kaki untuk berobat ke puskesmas.

Jarak yang ditempuh warga lebih kurang enam jam untuk sampai ke jalan setapak yang bisa dilewati sepeda motor.

"Itu yang saya katakan kenapa saya masih merasa miris. Mereka tidak punya akses jalan sejak lama, untuk membawa pasien ke Puskesmas saja harus ditandu sekian lama, belum lagi kalau harus dirujuk, karena di Puskesmas tidak ada dokter spesialis. Sementara peralatan medis, jauh dari kata lengkap," katanya.


Minim dokter

Selain sulitnya medan dan fasilitas kesehatan, Evangelina menjelaskan, di Puskesmas Long Bawan Krayan, tempat dirinya mengabdi, hanya ada empat dokter dan tak ada dokter spesialis.

Menurutnya, empat dokter itu menangani semua penyakit sampai perkara gawat darurat.

Biasanya pasien yang harus dirujuk akibat menderita penyakit gagal jantung, diabetes mellitus, stroke, termasuk patah tulang dan pasien Covid-19.

Evangelina pun berharap pemerintah segera turun tangan dan membantu memecahkan masalah kesehatan di Desa Krayan.

"Saya memiliki harapan, pemerintah bisa melengkapi alat di Puskesmas Krayan, setidaknya supaya pasien kritis masih bisa bertahan. Dan yang menjadi harapan semua orang, akses jalan darat menuju Malinau segera terbuka agar mereka bisa merasakan pelayanan kesehatan yang sama dengan wilayah lain," kata Evangelina.

(Penulis: Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/11/200000578/curhat-dokter-di-pegunungan-krayan-kalimantan-minim-fasilitas-dan-sulitnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke