Salin Artikel

2 Jam Sebelum Banjir Bandang Terjang Kota Batu, BMKG Telah Beri Peringatan Dini

Banjir bandang di Kota Batu terjadi pada Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 15.15 WIB dan mengakibatkan 7 orang tewas, puluhan rumah terendam lumpur dan puluhan kendaraan rusak.

Taufik mengatakan, pada hari kejadian sekitar pukul 13.00 WIB pihaknya telah mengeluarkan update peringatan dini terjadinya hujan sedang hingga lebat untuk sejumlah daerah di Jawa Timur termasuk Kota Batu.

Peringatan dini itu, ujar Koordinator UPT Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) se-Jawa Timur itu, disiarkan melalui berbagai platform media sosial.

"Sampean (Anda) baca ini. Ada peringatan dini yang sudah kami sampaikan," ujar Taufik sembari memberikan dokumen ke Kompas.com melalui aplikasi WhatsApp usai sosialisasi akses informasi BMKG di Blitar, Selasa (9/11/2021).

Pada dokumen tersebut, Taufik menunjukkan tulisan berupa peringatan dini yang berbunyi:

"UPDATE Peringatan Dini Cuaca Jawa Timur 04 November 2021 pkl. 14.30 WIB masih terjadi potensi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang pada pukul 15.00 WIB.."

Selanjutnya, potensi cuaca diperingatkan akan terjadi Gresik, Mojokerto dan Sidoarjo dengan masing-masing satu kecamatan.

Peringatan itu juga menyebutkan kondisi cuaca ekstrem dapat meluas ke lebih dari 100 kecamatan di 31 kabupaten/kota lain di Jawa Timur termasuk seluruh kecamatan di Kota Batu.

Meski peringatan itu memasukkan Kota Batu sebagai sasaran sekunder dari potensi cuaca yang diperkirakan terjadi, Taufik mengatakan, seharusnya sudah cukup menjadi dasar untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi.

"Betul, peringatannya memang hanya seperti itu. Tapi cuaca bersifat dinamis," jelasnya.

Ketika kemudian terjadi hujan, kata Taufik, dari BMKG Malang terpantau intensitas hujan di wilayah Kota Batu merupakan yang tertinggi yaitu 80,08 mm.

Curah hujan tertinggi berikutnya terpantau dari Pos Temas 67 mm,  Pos Ngujung 55,5 mm, Pos Junggo 52 mm, Pos Tinjumoyo 37 mm, dan Pos Tlekung 21,2 mm.

Taufik menambahkan bahwa masyarakat di Jawa Timur dapat memantau pembaruan informasi prakiraan cuaca melalui media sosial.

Menurutnya, BMKG Juanda selalu memperbarui informasi di tiga plaform media sosial, yakni Facebook, Twitter, dan Instagram dengan nama akun yang sama, @infobmkgjuanda.

Imbau Pemda

Sementara itu, Suko Prayitno Adi, Deputi Bidang Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG, mengutarakan hal serupa bahwa pihaknya telah memberikan peringatan dini.

"Kami tidak menyalahkan pihak mana pun, tapi BMKG telah memberikan peringatan dini," ujarnya.

Untuk itu, Suko mengimbau kepada jajaran pemerintah daerah hingga tingkat pedesaan untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca yang disampaikan oleh BMKG.

Terkait potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Timur, Suko meminta agar semua pihak memantau update yang disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Juanda di Sidoarjo.

"Pak Taufik ini yang memberikan update informasi dari jam ke jam," ujarnya.

Dengan kecepatan mengakses informasi prakiraan cuaca, lanjut Suko, seyogyanya diikuti dengan peningkatan kewaspadaan dan langkah antisipasi di titik-titik rawan bencana.

Dengan demikian, ujarnya, jatuhnya korban jiwa dan material diharapkan dapat ditekan.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/09/175353778/2-jam-sebelum-banjir-bandang-terjang-kota-batu-bmkg-telah-beri-peringatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke