Salin Artikel

Mengenal Stadion Mandala di Jayapura Papua, Jadi Lapangan Bola Sejak Zaman Belanda

Upacara pembukaan Peparnas XVI Papua telah berlangsung di Stadion Mandala, Kota Jayapura, pada Jumat, 5 November 2021.

Perhelatan Perparnas 2021 diikuti 1.985 atlet dari 34 provinsi akan bertanding dalam pesta olahraga tersebut.

Mereka akan berlomba di 12 cabang olahraga dengan 602 nomor pertandingan.

Cabang olahraga tersebut adalah angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy, tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.

Selama Peparnas digelar, Stadion Mandala menjadi pusat kegiatan.

Mandala dan Persipura seperti sudah melekat menjadi satu. Maklum, stadion ini juga menjadi markasnya klub kebanggaan masyarakat Papua.

Setiap Persipura berlaga di Mandala, ribuan orang akan hadir dan menonton di stadion ini. Bahkan pada musim 2014/2015, Stadion Mandala menjadi tempat berlangsungnya kompetisi AFC.

Stadion Mandala beberapa kali mengalami renovasi untuk mencapai standar internasional. Pada 2005, Stadion Mandala mendapatkan standar B+ AFC.

Stadion Mandala awalnya berkapasitas 30.000 penonton. Namun setelah direnovasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, kapasitasnya menjadi 50.000 penonton.

Kala itu, kompetisi sepak bola Liga Hollandia Bond lebih banyak menggunakan Lapangan Bergendal atau Lapangan Argapura milik klub PSK Kajoe Pulau.

Terkadang kompetisi sepak bola juga digelar di Lapangan Hollandia Binnen yang sekarang bernama Lapangan Trikora.

Sekitar 1950-an, di Kota Jayapura (dulu Hollandia) terdapat dua liga sepak bola, yaitu Voetbalbond Hollandia en Omstreken (VHO) dan Voetbal Bond Hollandia (VBH).

Klub-klub dari liga tersebut bermain di lima lapangan yang ada di Hollandia atau Jayapura sekarang. Salah satunya adalah Stadion Mandala atau Lapangan Dok V.

Acub Zaenal lahir pada 19 September 1927 dan meninggal di Jakarta, 4 Oktober 2008, pada umur 81 tahun.

Acub Zaenal adalah seorang tokoh militer dan politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Papua periode 1973--1975.

Sebelumnya, Acub Zaenal menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih periode 1970-1973.

Dia juga merupakan salah satu pengurus teras PSSI periode tahun 80-an dan pendiri klub sepak bola Perkesa 78 dan Arema Malang.

Ia juga menjadi pemrakarsa pemugaran Stadion Mandala menjadi stadion milik KONI Papua yang bentuknya dinilai bagus dan telah memiliki tribun.

Setelah dilantik menjadi Gubernur Irian Jaya (sekarang Papua) pada 1973, agenda pertama yang dilakukan Acub adalah merombak Kantor Gubernur Papua, memugar Stadion Mandala, dan membangun GOR Jayapura

Oleh karena itu nama Acub Zaenal sangat dikenang oleh Masyarakat Papua.

“Bapa Acub Zaenal memberikan hati kepada masyarakat Papua,” kata Willem, warga kota Jayapura.

Tak hanya merenovasi, Acub Zainal juga yang mengagas diselenggarakannya Laga Acub Zainal Cup, yaitu pertandingan sepak bola antarkabupaten di Provinsi Irian Jaya.

Stadion Mandala direnovasi pertama kali pada 1972 dan selesai pada 18 Januari 1973.

Stadion tersebut kemudian diresmikan oleh Menteri Ekuin dan Ketua KONI Pusat saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwana IX.

Saat renovasi, papan skor digital dan big screen yang harganya mencapai Rp10 miliar serta lampu stadion berharga sekitar Rp7,8 miliar dipasang di Stadion Mandala.

Selain itu, Stadion Mandala juga mendapat tambahan ruang ball boy, ruang pijat, dan ruang internet berkecepatan tinggi untuk tempat jumpa pers dengan wartawan.

Stadion Mandala juga memiliki kualitas rumput yang hanya ada di tiga stadion di Indonesia, yaitu di Stadion Jakabaring Palembang, Stadion GBK, dan Stadion Mandala sendiri.

Pada 2019, Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas PUPR kembali melakukan renovasi terhadap Stadion Mandala dengan menggunakan anggaran dana APBD 2019.

Stadion Mandala direnovasi secara keseluruhan mulai dari drainase lapangan, rumput, kursi penonton, hingga lampu disesuaikan standar dari AFC.

Untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Jayapura lalu, lampu stadion ini ditambah berkapasitas 1.200 Lux dan rumput lapangan diganti Zoysia matrella.

SUMBER: Indonesia.go.id

https://regional.kompas.com/read/2021/11/07/162600578/mengenal-stadion-mandala-di-jayapura-papua-jadi-lapangan-bola-sejak-zaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke