Salin Artikel

Batu Bara Muatan Kapal Tongkang Jatuh di Perairan Banyuwangi, Perusahaan Diminta Bertanggung Jawab

Akibatnya, sebagian muatan batu bara berguguran ke laut.

Dikhawatirkan cemari lingkungan

Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudera mengatakan, kondisi ini dikhawatirkan mencemari lingkungan.

Kemudian juga berdampak pada ekosistem di kawasan Teluk Pangpang.

"Yang jadi masalah, batu bara tidak bisa terurai. Kalau itu masuk ke laut jelas akan mencemari ekosistem di situ," katanya saat dihubungi, Minggu (7/11/2021).

Suryono menyebutkan, jika kawasan perairan tercemar maka berdampak pada biota laut di sekitar.

"Biota laut tidak akan mendekat, karena ini kan beracun," kata dia.

Jangka panjangnya tentu nelayan setempat akan dirugikan.

Sebab tangkapan ikan akan berkurang karena biota laut akan pindah dan menghindari area yang tercemar.

Perusahaan kapal tongkang diminta tanggung jawab

Menurutnya, perusahaan Kapal Tongkang harus bertanggung jawab sesuai UU Nomor 32 Tahun 2009. Jika tidak maka bisa dituntut secara hukum.

"Baik itu disengaja atau tidak, perusahaan harus bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan yang berasal dari aktivitasnya," kata dia.


Teluk Pangpang, kata dia, saat ini sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi esensial (KEE).

"Ketika sudah jadi KEE, berarti juga ada fungsi konservasi ekosistem di sana," tambahnya.

Pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Satpolairud Polresta Banyuwangi terkait tanggung jawab perusahaan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Chusnul Khotimah mengatakan masih berkoordinasi dengan DLH Provinsi Jatim. 

"Terkait potensi kerusakan yang ditimbulkan dari kejadian tersebut akan kami koordinasikan Kepada DLH Provinsi Jatim mengingat kewenangan kegiatan dan pengawasan wilayah laut bukan kewenangan pemkab," katanya melalui pesan WhatsApp.

Diberitakan sebelumnya, kapal tongkang membawa 7.500 metrik ton batu bara mengalami kebocoran di perairan Teluk Pangpang, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Akibatnya tongkang tersebut nyaris karam dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Kasat Polair Polresta Banyuwangi, Kompol Jeni Al Jauza mengatakan, kapal tongkang bernama Lambung Gold Trans 308 ini berangkat dari Banjarmasin dan hendak menuju Cilacap.

Sesampainya di Teluk Pangpang pada Rabu (3/11/2021) tongkang tersebut diduga mengalami kebocoran di sisi lambung.

Posisi tongkang kemudian miring hingga 30 derajat.

"Hingga kini kapal masih di posisi yang sama," kata Kompol Jeni Al Jauza, Jumat (5/11/2021).

Jeni mengatakan,  tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sebanyak 10 kru kapal berhasil selamat dan bertahan di atas kapal.

Namun sebagian muatan batu bara berguguran ke laut.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/07/142949978/batu-bara-muatan-kapal-tongkang-jatuh-di-perairan-banyuwangi-perusahaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke