Salin Artikel

6 Fakta Pemilik Rumah Makan Padang Tewas Dibunuh, Didalangi Istri, Pelaku Menyesal

KOMPAS.com - Seorang pemilik rumah makan padang di Karawang, Jawa Barat, bernama Khairul Amin (54) ditemukan tewas di depan rumahnya di Kelurahan Nagasari, Karawang Barat, pada Rabu (27/10/2021) malam.

Usai kejadian itu, polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa 11 orang saksi.

Hasilnya, enam orang pelaku yang melakukan pembunuhan terhadap Khairul ditangkap.

Keenam pelaku yakni berinisial NW (49), AM (25), H (39), BN (34), RN (33), MH (25).

Dari hasil pemeriksaan polisi, ternyata pembunuhan itu diotaki oleh istri korban yakni NW.

Kepada polisi, NW mengaku nekat melakukan itu karena sakit hati kepada sang suami yang diduga memiliki wanita lain.

Berikur fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

Kapolresta Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, kejadian berawal saat pelaku berkumpul di depan minimarket dekat GOR Panatayuda, salah satunya pelaku AM.

Saat itu, AM mengirim pesan kepada NW menanyakan keberadaan korban.

Sang istri kemudian membalas bahwa suaminya sedang makan ayam bakar di salah satu warung di GOR tersebut. Lalu AM berpura-pura membeli minum di kedai itu.

Setelah itu, AM memberitahu ke kompolotannya.

Setelah korban keluar warung, para tersangka langsung membuntuti. Begitu tiba di dekat rumah, mereka langsung melancarkan aksinya.

Saat kejadian, korban sempat berteriak minta tolong dan didengar putrinya, RP. Saat keluar rumah, sang anak meluhat ayahnya sudah bersimbah darah dan tertindih motor.

Melihat itu, RP kemudian mencari bantuan untuk membawa ayahnya ke rumah sakit. Namun, saat kembali ke TKP, sang ayah sudah tak bernyawa.

"Korban mengalami luka tusuk di sini (dada) dan luka bacok di kepala dan tangan," kata Aldi saat memberi keterangan pers di Mapolres Karawang, Sabtu (6/11/2021).

 

Usai kejadian itu, polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu, polisi juga memeriksa 11 orang saksi terkait dengan kejadian itu.

"Kami telah memeriksa 11 orang saksi dari pihak keluarga korban, serta ada beberapa saksi lagi yang akan dimintai keterangan," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Karawang, Ipda Budi Santoso.

Kata Budi, pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti seperti baju korban dan kamera pengawas atau CCTV minimarket.

"Untuk barang-barang milik korban tidak ada yang hilang," ungkapnya.

 

Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap enam oang terkait pembunuhan pemilik rumah makan padang.

Keenam itu yakni Keenam pelaku yakni berinisial NW (49), AM (25), H (39), BN (34), RN (33), MH (25).

"Kami tangkap pada 3 November 2021, pada waktu dan tempat yang berbeda. Ada yang di kontrakan, ada yang di rumahnya," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, Sabtu (6/11/2021).

Kata Aldi, otak dari pembunuhan korban adalah istrinya, AW.

"Otak daripada kasus ini adalah istri korban inisial NW," ujarnya.

 

Aldi mengatakan, pembunuhan terhadap Khairul sudah direncakan sang istri sejak September 2021.

Bahkan, pembunuhan itu direncanakan dengan kesepakatan surat perjanjian kerja yang ditandatangani di atas materai Rp 10.000 pada 9 September 2021.

Pada surat yang ditulis di kertas folio tersebut juga menyatakan kewajiban NW menjamin keluarga dari para eksekutor jika terjadi hal yang berkaitan dengan hukum.

"Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan, para pelaku telah merencanakan pembunuhan sejak September 2021," ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi, NW nekat membayar enam eksekutor untuk menghabisi nyawa suaminya karena sakit hati diduga Khairul memiliki wanita lain.

"Motif sementara istrinya sakit hati dengan perilaku korban yang menyusahkan dan mempunyai wanita idaman lain," kata Aldi.

 

Saat ini, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, keenam pelaku saat ini sudah mendekam di sel tahanan sementara Mapolres Karawang.

"Pasal yang dikenakan yakni pasal 340 subsider pasal 338 junto pasal 556 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara," ujarnya dikutip dari TribunJabar.id.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih memburu dua orang lagi yang masih buron.

 

Sementara itu, NW (49), istri yang otaki pembunuhan suaminya mengaku menyesal atas perbuatannya.

Kepada polisi, NW nekat membayar eksekutor untuk mengahabisi nyawa suaminya karna kesal sering dimarahi korban.

"Saya menyesal, saya khilaf," kata NW ketika ditanya.

Selain itu, sambungnya, korban juga beberapa kali menikah lagi.

"Khilaf Pak," kata dia singkat.

 

(Penulis : Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor : Khairina, Abba Gabrilli, Priska Sari Pratiwi)/TribunJabar.id

https://regional.kompas.com/read/2021/11/07/121536278/6-fakta-pemilik-rumah-makan-padang-tewas-dibunuh-didalangi-istri-pelaku

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke