Salin Artikel

Saat Akses Jalan Rumah Ridwan Ditembok Dua Tetangganya

Tak hanya Thoif. Tetangga Ridwan yang lain yang berinsial A juga ikut-ikutan menutup akses jalan Ridwan tanpa alasan yang jelas.

Ridwan dan istrinya tinggal di sebuah rumah di RT 005 RW 001 Nomor 32 Kelurahan Rungkut
Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur.

Selama ini Ridwan memiliki dua akses jalan yakni di depan rumah dan sebelah kanan rumahnya. Namun karena kedua akses itu ditutup, ia dan keluarganya pun terisolasi.

Dibeli tahun 1980

Rumah tersebut adalah milik keluarga Sholichah. Kala itu, sekitar tahun 1980, ayah Sholichah,
Anawar membeli rumah tersebut dari orangtua Thoif, Ahmadan.

Saat membeli rumah itu, orangtua Sholichah dan orangtua Thoif sempat membuat kesepakatan. Rumah itu akan dibeli jika Ahmadan memberikan akses jalan.

Mereka pun saling sepakat. Kesepakatan akses jalan itu ditandatangani oleh kedua belah pihak
dan sejumlah saksi, serta distempel Lurah Rungkut Menanggal pada tahun 1980.

Dalam surat perjanjian itu tertera tulisan yang merelakan sebagian tanah Ahmadan untuk dijadikan jalan menuju rumah keluarga Anwar.

Dengan jalannya waktu, tanah milik Ahmadan diwariskan ke anak-anaknya. Karena kedua
orangtua sudah meninggal, keluarga Thoif menganggap jika surat perjanjian tersebut tak
lagi berlaku.

Permintaan tersebut diamini oleh Thoif.

Namun ternyata pada Kamis (28/10/2021), Thoif membangun kamar dan temboknya setinggi 2 meter menutup semua akses jalan ke rumah Sholichah.

Di hari yang sama, tetangga A menemui Sholichoh dan menanyakan mengapa hanya diamn saat jalan depan ditutup oleh Thoif.

Tak hanya itu. A juga mendesak Sholichoh untuk meminta perjanjian hitam di atas putih terkait akses jalan menuju rumahnya.

A berkata jika Sholichah tidak mampu meminta surat perjanjiannya, maka ia juga akan menutup jalan yang berada di atas tanah pekarangan rumahnya.

Sholichah lalu meminta kepada A untuk berkenan diadakan perundingan dengan melibatkan T.

"Saya bilang sama ibu Hj A, seandainya saya ajak pertemuan atau rundingan mau, katanya mau," ujar dia.

Alhasil, Kamis malam berlangsung perundingan di rumah T. Sholichah menyebut T tak mau menyepakati perjanjian dengan hitam di atas putih tanpa alasan.

Malam itu disepakatilah Sholichah dan keluarga mendapatkan jalan baik melewati rumah T atau A. Namun kesepakatan tersebut tanpa surat perjanjian. Ternyata kedua tetangganya kompak menutup akses jalan keluarga Ridwa.

"Nah, saya mengartikan ini sudah selesai dan tidak ada masalah bahkan sudah disepakati semua pihak. Tapi, sayangnya justru tiba-tiba hari Sabtu (30/10/2021) pagi posisi jalan dari arah rumah ibu Hj A ternyata dibangun tembok. Saya kaget," kata dia.

Ternyata, A ikut menutup tanah pekarangan rumahnya yang menjadi akses jalan Sholichah
tanpa memberi kabar.

Dalam keadaan syok, Sholichah dan suaminya masih berharap ada jalan keluar secara kekeluargaan. Ia pun bertanya kepada A mengapa ikut menutup jalan.

"Mereka jawabannya, lah kamu diam saja dari depan ditutup," ucap dia.

Sholichah bercerita peristiwa tersebut berdampak pada pendidikan dua anaknya. Bahkan ia sempat meminta izin agar ada toleransi untuk ugas PR anaknya.

"Selama dua hari dia sengaja meminta izin pada sama gurunya anak saya, karena saya dan suami sedang fokus cari solusi secara kekeluargaan," papar dia.

Ia mengaku hanya ingin membangun kamar di tanah warisan ayahnya.

Menurutnya tembok itu sengaja dibuat karena lahan tersebut akan dibangun kamar untuk ia dan keluarganya.

"Aku ini saudara kandung ada tujuh, nah semuanya sudah punya pintu kamar masing-masing. Aku sengaja bangun kamar di sini karena rumah kontrakan sudah habis waktu kontraknya," kata dia.

Sebelum mendatangkan tukang bangunan, Thoif sempat mengabari keluarga Ridwan. Ia mengaku ingin membangun kamar di lahan warisan orangtuanya karena kontrakannya sudah mau habis.

"Aku udah ngasih tahu Bu Sholichah ini, karena saya tak ada tempat tinggal lagi, rumah kontrakan daerah Perumahan Kebo Permai sudah habis waktunya," kata dia.

Saat berunding pada Kamis malam, Thoif mengaku meminta kebesaran hati keluarga Ridwan dan tetangga lainnya, A.

Ia hanya ingin menempati kamar yang sedang dibangun itu bersama keluarganya.

"Masak iua, saya cuma pengen dapat tempat tidur keluarga juga susah sih," cetus dia.

Thoif tak ingin persoalan ini berlarut. Ia telah membuka jalan selebar satu meter sebagai akses
darurat bagi keluarga Ridwan.

"Kami mohon sambung doanya juga, semoga ini sudah selesai tak ada masalah lagi. Saya ingin
hidup rukun tenteram bertetangga," tandas dia.

Menurut pria yang akrab disapa Cak Ji itu, kedua tetangga akhirnya berkenan untuk membongkar tembok dan memberikan akses jalan bagi keluarga Ridwan dan Solichah.

"Sudah dimediasi oleh pihak kelurahan dan kecamatan, saya berharap di sini kita kedepankan
perikemanusiaan dalam kehidupan bertetangga. Jangan egonya yang main," ujar Cak Ji.

Armuji mengaku menyayangkan kejadian tersebut karena bisa merusak toleransi yang sudah
dibangun masyarakat Surabaya selama ini.

"Masalah seperti ini tidak bisa dibiarkan, harus selesai hari ini juga. Saya tidak ingin semangat
toleransi di Kota Surabaya terdegradasi," kata Cak Ji, sapaan akrabnya, Senin (1/11/2021).

"Awak dewe getun, ojok sampek kedaden maneh (aku kaget, jangan sampai kejadian lagi hal seperti ini)," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: (Penulis: Muchlis,Ghinan Salman | Editor: Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/06/060600678/saat-akses-jalan-rumah-ridwan-ditembok-dua-tetangganya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke