Akibatnya, 42 rumah warga RT 01 dan 03 RW XII terdampak. Sebanyak 5 di antaranya rusak berat, 8 rusak sedang, dan 4 rusak ringan.
Camat Dayeuhluhur Aji Pramono mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam persitiwa tersebut.
Namun sebagian warga harus mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang lebih aman.
"Alhamdulillah, karena pergerakan tanah yang tidak langsung, warga telah mengantisipasi dengan mengungsi ke tempat yang lebih aman, sehingga tidak ada korban jiwa," kata Aji kepada wartawan, Jumat (5/11/2021).
Lebih lanjut Aji mengatakan, pergerakan tanah di wilayah kecamatan Dayeuhluhur ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya terjadi di tahun 2003.
Dalam kajian geologi yang pernah dilakukan di wilayah tersebut, diprediksi pergerakan tanah akan terjadi lagi 20 tahun kemudian.
Aji Pramono mengaku telah melakukan langkah-langkah penanganan di antaranya dengan membentuk posko.
"Jika dibutuhkan oleh masyarakat yang saat ini mengungsi di rumah keluarga yang lebih aman, kami juga akan membentuk dapur umum supaya tidak membebani rumah yang dipakai untuk mengungsi," ujar Aji.
https://regional.kompas.com/read/2021/11/05/130150678/42-rumah-di-cilacap-terdampak-tanah-bergerak-5-rusak-berat