Salin Artikel

Tanggapan BRI Magetan soal Keluhan Petani Porang yang Kesulitan Dapat KUR

Kepala Cabang BRI Magetan Irvan Setyawan mengatakan, jumlah petani porang yang mengajukan pinjaman KUR dari CV AWM hanya 26 orang.

Dari puluhan petani yang mengajukan pinjaman itu, sebanyak 14 permohonan telah disalurkan BRI Magetan.

“Dari CV AMM ada 26 (permohonan), kita pilah dari 26, yang kita layani 14. Sebenarnya 50 persen lebih,” kata Irvan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (4/11/2021) sore.

Irvan menambahkan, belasan permohonan KUR petani porang tersebut ditolak karena berbagai alasan.

Beberapa di antara petani, kata dia, bermasalah dengan pinjaman BRI karena kredit macet. Lalu, ada petani yang sedang mengangsur pinjaman di bank lain atau nasabah bank komersial.

Terkait pencairan dana KUR yang tidak sesuai dengan pengajuan sebesar Rp 50 juta, Irvan menjelaskan, BRI memiliki perhitungan pencairan dana kredit.

“Orangnya baru pertama kali (menanam porang) kami juga punya hitungan juga. Jangan sampai tiba-tiba macet,” imbuhnya.

Irvan mengaku telah tiga kali dipermasalahkan terkait pinjaman KUR. Padahal, BRI Magetan telah berulang kali menyosialisasikan aturan pengajuan KUR.

Sementara itu, Manager Pemasaran Mikro BRI Magetan Rifky Deas mengatakan, BRI Magetan memiliki kuota KUR mencapai Rp 1 triliun. 

Sampai saat ini, dana KUR yang telah dicairkan BRI Magetan mencapai Rp 700 miliar.

“Kita sosialisasi akhir Bulan September kemarin, dan kita tidak akan mempersulit. Kalau mempersulit, kami sudah keluarkan Rp 700 miliar untuk KUR ,” kata Rifky.

Sebelumnya, puluhan petani porang di Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengeluhkan sulitnya mendapatkan kucuran pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari sebuah bank pelat merah.

Koordinator petani porang Magetan Sayidiman mengatakan, pihaknya sudah melakukan tiga kali sosialisasi dengan mengundang perwakilan bank.

Harapannya, supaya pihak bank bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pinjaman KUR bagi petani.

Sayidiman menambahkan, melalui CV Akbar Mulia Abadi yang dipimpinnya, puluhan petani porang juga telah menjalin kerja sama dengan PT Paidi Indo Porang Indonesia untuk teknis penaman, kualitas, serta penjualan hasil porang.

Meski demikian kredit yang diajukan puluhan petani sejak tiga bulan lalu sampai saat ini juga belum cair.

“Padahal kami mengejar untuk musim tanam. Kalau molor lagi kualitas porang kami jadi kurang bagus,” imbuhnya.

Sementara itu Purwanto, petani porang asal Magetan, juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan kucuran KUR dari bank. Selain sulit, jawaban petugas bank juga dinilai sangat menyakitkan hati ketika melakukan survei.

“Jawaban petugas yang survei, kami tidak mengurusi porang. Ini kan menyurutkan semangat kami,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/05/101623778/tanggapan-bri-magetan-soal-keluhan-petani-porang-yang-kesulitan-dapat-kur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke