Salin Artikel

5 Petugas Ditarik dari Lapas Narkotika Yogyakarta karena "Ospek" Napi Baru, Termasuk Kepala Pengamanan

Kelima orang itu diduga mengospek secara berlebihan hingga melakukan kekerasan terhadap warga binaan baru.

"Hari ini kita sudah mulai menarik lima petugas yang kita sinyalir melakukan itu. Tapi sampai sejauh mana kekerasannya kita belum bisa sampaikan karena hari ini mulai ada pemeriksaannya," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY, Gusti Ayu Putu, saat dihubungi, Kamis (4/11/2021).

Menurut Gusti, lima orang itu diduga terlibat dalam tindak kekerasan di Blok Edelweis Lapas Narkotika Yogyakarta setelah ada investigasi selama empat hari.

Dari lima petugas yang ditarik, satu di antaranya adalah Kepala Pengamanan Lapas Narkotika Yogyakarta.

Gusti tidak menjelaskan secara rinci bentuk kekerasan dan ospek yang dilakukan.

Dia hanya menyatakan, kelima orang itu melakukan tindakan di luar prosedur pengenalan lingkungan untuk warga binaan baru.

"Jadi indikasinya itu ada lima orang petugas yang sering melakukan seperti itu. Penerapan kedisiplinan yang terlalu keras, berlebihan dan membuat tidak nyaman warga binaan," jelasnya.

Saat ini, para petugas tersebut masih dimintai keterangannya di Kanwil Kemenkumham DIY.

"Kita sebagai pimpinan juga harus bijak tidak hanya melihat mendengarkan warga binaan, yang memang patut kita dengar dan kita ayomi, tapi kita juga harus melihat petugas-petugas kita seperti apa? Tidak langsung menyalahkan tapi kita akan gali dulu seperti apa," ujar dia.


Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Budi Situngkir membenarkan adanya tindakan berlebihan dari petugas Lembaga Pemasyarakatan Narkotika IIA Yogyakarta terhadap warga binaannya.

Namun, tindakan itu disebut tidak sesadis seperti yang dilaporkan ke Ombudsman DIY.

"Apa yang disampaikan oleh pelapor setelah kami teliti tidak semuanya benar. Tidaklah sesadis itu," kata Budi saat dihubungi, Rabu (3/11/2021).

Tindakan berlebihan yang dimaksud Budi adalah memukul dan menyuruh berguling.

"Disuruh guling-guling terlampau berlebihan. Ini yang kami lakukan investigasi sampai semana, karena kalau semua yang melakukan kesalahan langsung ngaku mungkin enggak perlu butuh waktu 1x24 jam selesai semua," jelas Budi.

Menurut Budi, kekerasan tersebut biasanya dilakukan petugas lapas adalah saat menerima warga binaan baru.

Petugas berdalih tindakan itu dilakukan agar warga binaan baru mau patuh dengan aturan yang ada.

"Mungkin tindakan-tindakan petugas di dalam rangka tahanan yang baru datang atau napi yang baru ini untuk menekan semacam mengospek, supaya mereka mengikuti peraturan," sebut Budi.

Upaya untuk membuat warga binaan patuh secara berlebihan, ditegaskan Budi, tidak dibenarkan.

Dia menyatakan bakal menindak tegas oknum petugas lapas yang nantinya terlibat.

Adanya kekerasan di Lapas Narkotika Yogyakarta terungkap setelah beberapa orang yang mengaku sebagai mantan narapidana melapor ke Ombudsman DIY.

Selain disiksa dan mendapatkan pelecehan seksual, mereka juga mengaku dipersulit untuk mendapatkan haknya.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/04/171501078/5-petugas-ditarik-dari-lapas-narkotika-yogyakarta-karena-ospek-napi-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke