Salin Artikel

Ratusan Orang di Maluku Menyerang dengan Panah karena Sengketa Tanah, 1 Warga Tewas dan 9 Terluka

Dalam bentrokan tersebut, satu orang warga meninggal dunia dan sembilan orang lainnya mengalami luka-luka.

Bermula pengecekan lokasi

Kapolres Maluku Tengah AKBP Rositah Umasugi menjelaskan, masalah itu dipicu saling klaim batas tanah antara warga Desa Sepa dan Desa Tamilow.

Mulanya, tim Komisi dari DPRD Maluku Tengah, aparat kepolisian dan pemerintah desa mengecek lokasi batas wilayah yang disengketakan.

Petugas gabungan juga mengecek tanaman milik warga yang ditebang orang tak dikenal di perbatasan desa tersebut.

Tiba-tiba, sekitar 100 orang tiba-tiba muncul dari arah perbukitan.

Ratusan orang serang dengan panah

Rositah menjelaskan, kelompok itu kemudian menyerang dengan panah dan mengarahkannya ke salah satu kelompok warga.

Posisi mereka saling berhadap-hadapan di perbatasan kedua desa.

Melihat hal itu, aparat kepolisian kemudian menghalau warga dengan tembakan peringatan dan gas air mata.

Namun bentrokan tetap terjadi.

"Kita berada di tengah dan kita halau satu kelompok serang kita pukul mundur begitu seterusnya sampai kita keluarkan tembakan perngatan dan gas air mata tapi ya kita orang Ambon ini kan kalau cuma tembakan peringatan ke atas tidak ada yang peduli,” ungkap Rositah.

Beruntung, aparat bisa melindungi warga tersebut.

"Pas kejadian itu ada satu warga yang terkepung di lokasi kejadian akhirnya anggota tutup (lindungi) dia, kalau tidak sudah dihabisi," ujarnya.

Bentrokan mengakibatkan satu warga tewas dan sembilan orang luka-luka.

“Jadi ada satu warga meninggal dunia itu kena parang dan sembilan lainnya itu luka karena terkena panah,” ujarnya.

Selain korban tewas dan luka-luka, dua rumah, kebun, hingga belasan sepeda motor ikut dirusak.

(KOMPAS.com/Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/02/125636778/ratusan-orang-di-maluku-menyerang-dengan-panah-karena-sengketa-tanah-1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke