Salin Artikel

Ada Siswa Positif Covid-19, Ganjar Minta Sekolah Hentikan PTM Selama 2 Pekan

SEMARANG, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah di Kota Semarang dihentikan usai ditemukan siswa yang terpapar Covid-19.

Temuan kasus Covid-19 di sejumlah sekolah didapati setelah tim Satgas Covid-19 melakukan upaya tracing dan testing secara acak.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada sekolah menghentikan kegiatan PTM selama dua pekan jika ditemukan kasus Covid-19.

Selain itu, Satgas Covid-19 juga diminta langsung melakukan tracing dan testing.

"Begitu ada kasus Covid-19, SOP langsung tutup kayak di Solo dua minggu. Terus evaluasi. Kayak di Kota Tegal dilaporkan langsung semua random sampling," jelas Ganjar di kantornya, Senin (1/11/2021).

Ganjar mengatakan, berkaca dari kejadian tersebut penting sekali untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya penularan virus.

“Itu yang saya katakan tadi harus disiplin. Ya mereka bisa ketularan meskipun data yang masuk ke kita mereka tanpa gejala. Maka SOP-nya satu pokoknya ditutup," tegas Ganjar.

Setiap sekolah juga diminta harus memiliki Satgas Covid-19 yang bertanggung jawab untuk memantau terus menerus pelaksanaan PTM serta evaluasi.

"Setiap sekolah harus punya Satgas Covid-19 yang memantau terus menerus, dan kita evaluasi pasti,” ucap Ganjar.

Ganjar meminta siswa maupun guru yang dinyatakan positif Covid-9 untuk diberi perawatan.

Selain itu, harus dilakukan tracing dan testing terhadap sekolah yang bersangkutan. 

“Iya tutup, sekolah tutup dulu dan dirawat anaknya. Dan dilakukan tracing dan testing. Pokonya SOP-nya begitu,” ujar Ganjar.

Kendati demikian, Ganjar memastikan PTM masih tetap dilaksanakan di sekolah-sekolah yang tidak ditemukan kasus Covid-19.

“Jalan terus, yang lain tetap jalan. Dengan SOP itu menjadi kebiasaan yang bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanan PTM. Kecuali masif di seluruh kota. Ditutup 14 hari, ada yang hanya lima hari yang penting diikuti tracing dan testing,” kata Ganjar.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menuturkan, bahwa siswa maupun guru yang dinyatakan positif harus menjalani isolasi.

“Yang positif harus isolasi, dan kita tetap lakukan analisis. Kalau sekolah yang salah, misalnya prokes tidak dilaksanakan, sarana prasarana tidak ada, ya ditutup. Tapi kita lihat dulu, penularannya di sekolah atau di luar sekolah. Tetap kita lakukan analisis,” jelas Yulianto.

Menurutnya, pelaksanaan PTM harus terus menaati protokol kesehatan yang telah menjadi SOP.

Hal itu untuk mencegah terjadinya penularan di sekolah.

“Prokes kuncinya, di situ tetep dilakukan. Prokes sekolah mulai dari rumah, perjalanan ke sekolah, selama di sekolah, kembali ke rumah, sarana prasarana seperti cuci tangan sarana untuk fisikal distancing harusus ditaati semuanya. Standar sudah ada assement, tinggal ditaati saja,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/01/181136578/ada-siswa-positif-covid-19-ganjar-minta-sekolah-hentikan-ptm-selama-2-pekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke