Salin Artikel

Makam Gus Dur Dibuka untuk Umum dengan Protokol Kesehatan Ketat, Peziarah Mulai Berdatangan

Gus Dur yang wafat pada 30 Desember 2009, dimakamkan di kompleks makam keluarga pengasuh Pesantren Tebuireng di dalam kawasan pondok untuk santri putra.

Makamnya berdekatan dengan makam pendiri Pesantren Tebuireng dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari.

Di sebelah barat makam Gus Dur, terdapat makam KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), serta makam ayahnya, Wahid Hasyim.

Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng, KH Fahmi Amrullah Hadzik mengungkapkan, kompleks makam keluarga pengasuh Pesantren Tebuireng, resmi dibuka kembali pada Senin pagi.

Sebelumnya, akibat Pandemi Covid-19, kompleks makam keluarga pengasuh Pesantren Tebuireng ditutup untuk umum sejak 16 Maret 2020.

Fahmi mengatakan, seiring dengan perkembangan kasus Covid-19 yang terus melandai, kompleks makam Gus Dur kembali dibuka untuk umum.

Pada hari pertama pembukaan, ungkap dia, rombongan peziarah yang pertama kali diizinkan masuk berasal dari Indramayu dan Ngawi.

"Tadi yang pertama kita sambut bersama pengasuh, ada rombongan dari Indramayu. Rombongan satu bus dan satu mobil pribadi," ungkap Fahmi saat dikonfirmasi, Senin.

Cucu pendiri Nahdlatul Ulama itu menjelaskan, selain sudah menjalani vaksinasi Covid-19, para peziarah diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan pengasuh Pesantren Tebuireng, selama berziarah.

Masing-masing peziarah, lanjut dia, diwajibkan memakai masker sebelum memasuki kompleks makam, mencuci tangan di depan pintu masuk, serta melakukan pengecekan suhu badan.


Fahmi menyebut, Pesantren Tebuireng membatasi jumlah peziarah dalam satu waktu maksimal 150 orang dan waktu berziarah maksimal 20 menit.

"Kita menerapkan protokol ketat. Kedepannya, kita berharap ketentuan ini tetap dipatuhi peziarah karena bagaimanapun itu semua untuk keselamatan kita bersama," ujar dia.

Dibukanya kembali akses ke makam Gus Dur untuk peziarah umum disambut suka cita oleh Moh Zainuddin (45), peziarah asal Rembang, Jawa Tengah.

Menuturkan, sejak Pandemi Covid-19 melanda, ia dan teman-temannya sempat tiga kali gagal berziarah karena Pesantren Tebuireng menutup kompleks makam untuk peziarah umum.

"Saya dan teman-teman sangat senang hari ini bisa masuk. Saya kesini tiga kali tidak bisa masuk karena ditutup. Alhamdulillah, hari ini sudah dibuka," kata Zainuddin di Kompleks makam Pesantren Tebuireng, Senin.

Ia mengaku bersyukur bisa berziarah ke makam Gus Dur dan para Masyayikh Pesantren Tebuireng, meski harus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pihak pesantren.

"Kami tidak keberatan meski masuknya harus sesuai protokol kesehatan. Apalagi ini untuk keamanan bersama," ujar Zainuddin.

Sebelum Pandemi Covid-19 melanda, Kawasan Pesantren Tebuireng setiap hari dipadati ribuan orang dari berbagai daerah untuk berziarah ke makam Gus Dur, Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari, maupun Wahid Hasyim dan Gus Sholah.

Pesantren Tebuireng membuka akses ke kompleks makam pada Sabtu hingga Kamis, pukul 08.00 hingga pukul 13.30 WIB.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/01/162822378/makam-gus-dur-dibuka-untuk-umum-dengan-protokol-kesehatan-ketat-peziarah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke