Salin Artikel

Langgar Aturan PPKM, 2 Kafe di Kota Lama Semarang Dipasang Stiker Penutupan Sementara

Penutupan itu dilakukan lantaran dua kafe tersebut kedapatan melanggar aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyakarat (PPKM) level 1 yaitu beroperasi di atas 24.00 WIB.

Bahkan, kafe jadi lokasi anak muda di Kota Semarang berkumpul itu sempat disorot pemerintah pusat.

Untuk itu, Satpol PP Kota Semarang menandai gedung di kawasan heritage itu dengan stiker penutupan sementara dan pemasangan garis pembatas guna menegakkan Perda.

Sebelumnya, dua kafe yang berada di Jalan Cenderawasih itu juga sudah ditindak oleh Polrestabes Semarang pada Selasa (26/10/2021) dini hari.

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menegaskan penutupan sementara akan dilakukan selama satu bulan ke depan.

"Dibuka 1 bulan lagi, jadi tanggal 27 November karena sudah membikin tokoh nasional menyoroti kejadian seperti ini di Holywings dan Marabunta ini. Kami minta ownernya tertiblah, wong enak kita punya wali kota ya baik," kata kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).

Pihaknya sudah menindak sejumlah tempat kuliner, kafe maupun restoran lainnya yang nekat melanggar aturan.

"Ternyata masih ada kafe yang melebihi (jam operasional) sehingga Pak Kapolres turun sendiri, dicek memang 2 ini di atas jam 00.00. Segingga kami selaku penegak Perda hadir di sini tempeli stiker penutupan sementara," jelas Fajar.


Fajar berharap seluruh tempat usaha mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan.

Hal ini dilakukan agar Kota Semarang yang sudah turun menjadi PPKM Level 1 dapat semakin baik.

"Kalau masih ndablek (keras kepala) kita akan berikan surat rekomendasi pencabutan izin," ujar Fajar.

Sementara itu, pihak manajemen dua cafe yang letaknya berdekatn itu belum berhasil ditemui.

Sebelumnya diberitakan, dua kafe bergengsi di Kawasan Kota Lama Semarang disegel polisi karena nekat beroperasi melebihi batas ketentuan PPKM Level 1.

Dalam Instruksi Wali Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2021 telah diatur restoran, kafe hingga tempat hiburan hanya diperbolehkan beroperasi sampai pukul 24.00 WIB.

Namun, polisi mendapati dua kafe yang berada di Jalan Cenderawasih itu melanggar peraturan melewati batas jam operasional.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menegaskan seluruh pelaku usaha di Kota Semarang wajib mematuhi peraturan PPKM Level 1 dalam melakukan kegiatan usaha.

"Tadi malam kita lakukan penyegelan dan beberapa orang kita mintai keterangan karena membandel," tegas Irwan dalam keterangan yang diterima, Selasa (26/10/2021).

Menurutnya, penindakan itu dilakukan menyusul masih ditemukannya beberapa tempat hiburan di Kota Semarang yang melanggar aturan.

"Ini penting, karena dari hasil evaluasi Menko Marinvest, di Kota Semarang masih ditemukan ada beberapa tempat hiburan yang melebihi jam operasional," ucap Irwan.


Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menjelaskan, penyegelan kafe sampai proses olah TKP dan penyidikan awal dianggap cukup.

"Penyegelan tersebut menjadi bagian dari komitmen kami dalam menegakkan prokes. Aturan Wali Kotanya kan ada, dan kami tegas untuk penanganan Covid ini," tuturnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan pihaknya berupaya melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha sebelum dilakukan penindakan.

"Hari Senin sekitar pukul 11.00 sebenarnya kami dari Forkopimda Kota Semarang telah mengumpulkan para pelaku usaha untuk tertib dalam menjalankan usaha sesuai aturan PPKM Level 1," tutur Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu.

Hendi meminta kepada seluruh pihak untuk mendukung penerapan PPKM Level 1 di Kota Semarang dengan tidak melanggar aturan yang telah ditentukan.

"Hal ini penting untuk keamanan, kesehatan, serta kenyamanan kita bersama, agar kondisi Kota Semarang dapat semakin baik dari hari ke hari," tegas Hendi.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/27/135105678/langgar-aturan-ppkm-2-kafe-di-kota-lama-semarang-dipasang-stiker-penutupan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke