Salin Artikel

Buronan yang 5 Kali Ditembak Polisi Jalani Operasi Pengangkatan Usus

Salah seorang keluarga korbannya, Ciwang, mengatakan saat ini kondisi IL secara fisik kelihatan sudah membaik.

“Hanya saja ketakutan kami pihak keluarga, karena organ tubuh dalamnya yang masih bermasalah karena masih mengeluarkan darah dari hidung dan mulut,” kata Ciwang, saat dikonfirmasi, melalui sambungan telepon, Rabu (27/10/2021).

Dalam penanganan di rumah sakit, IL mendapat perawatan intensif berupa operasi pengangkatan bagian usus sepanjang 50 sentimeter akibat luka tembakan.

“Ternyata tidak ada peluru yang bersarang semua tembus seperti di paha ada tiga, di bawah lutut dan di perut semua tembus, nah ini yang parah,” ucap Ciwang.

Ciwang mengatakan, awalnya pengobatan IL seluruh biayanya ditanggung Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel).

Kini biaya pengobatan IL ditanggung BPJS Kesehatan.

“Penanganan saat ini bahwa obat-obatan ditanggung BPJS Kesehatan, cuma yang menjadi pertanyaan siapa pemilik BPJS Kesehatan yang terpakai apakah korban atau pihak lain,” tutur Ciwang.

Bantah IL melawan

Terkait tudingan polisi yang menangkap bahwa IL sempat melawan dengan badik, keluarganya membantah.

Menurut Ciwang, dari pemeriksaan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan badik itu bukan milik IL.

"Setelah diperiksa Kabid Propam ternyata badik tersebut milik anggota Reskrim (Polres Luwu Utara),” ujar Ciwang.


Keluarga IL juga menyoroti tembakan dari punggung yang menembus ke perut. Mereka tidak bisa menerima adanya penembakan itu.

"Pada dasarnya kami tidak membela yang salah, cuma yang kami tidak terima yakni penembakan yang mengenai punggung tembus di perut, kami anggap tidak sesuai standar operasional prosedur," sebut Ciwang.

Sebagai informasi, IL merupakan buronan kasus penganiayaan dan pembakaran yang diburu Polres Luwu Utara.

Sebelum ditangkap di depan rumahnya, IL sudah empat kali lolos dari kejaran polisi.

Kapolres Luwu Utara AKBP Irwan Sunuddin mengatakan, buronan itu terpaksa ditembak karena sempat mengancam polisi.

Belakangan Polda Sulsel menyatakan ada pelanggaran kode etik dalam penangkapan buronan ini.

IL disebut tidak melawan, tapi polisi tetap menembaknya selama lima kali.

Akibat pelanggaran ini Kasat Reskrim Polres Luwu Utara dinonaktifkan dari jabatannya.

Seluruh polisi yang terlibat dalam penangkapan tersebut juga diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulsel.

Penembakan ini juga sempat memunculkan reaksi dari warga Desa Baloli dan Desa Kamiri, Kecamatan Masamba, Luwu Utara. Warga bahkan sempat memblokade Jalan Trans Sulawesi.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/27/121613678/buronan-yang-5-kali-ditembak-polisi-jalani-operasi-pengangkatan-usus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke