Salin Artikel

Jembatan Penghubung 2 Kecamatan di Riau Rusak, Warga: Semua Sudah Mengeluh dan Terlalu Sabar

PEKANBARU, KOMPAS.com - Warga di Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengeluhkan kondisi jembatan kayu yang setiap hari dilewati sudah rusak.

Jembatan Parit 16 ini merupakan akses penghubung Kecamatan Reteh dengan Kecamatan Keritang di Inhil.

Kondisi jembatan tersebut sungguh memprihatinkan, dan jauh dari standar keselamatan.

Terlebih saat banjir pasang, aktivitas masyarakat terganggu setelah jembatan di Parit 16 Desa Pulau Kecil ini terendam banjir pasang dalam.

Jembatan ini memang rusak setelah beberapa waktu lalu ambruk, sehingga masyarakat dan pihak terkait membangun jembatan darurat tepat di sebelah jembatan yang rusak.

Jembatan darurat yang dibangun pun saat ini terendam saat banjir pasang, sehingga masyarakat harus berhati–hati bila ingin melintas.

Insiden pun terjadi di jembatan itu, Sabtu (23/10/2021) lalu, satu unit mobil pikap yang mengangkut ayam ras terperosok dan masuk ke sungai.

Mobil itu jatuh ke sungai setelah sebilah papan sebagai lintasan patah.

Sebanyak 65 keranjang ayam ikut tenggelam ke sungai.

Pemilik ayam pun mengalami kerugian hingga sekitar Rp 226 juta, setelah ayam potong seberat 1.600 kilogram atau sebanyak 998 ekor mati tenggelam.

Hanya dua ekor ayam yang selamat.

Menurut pemiliknya, Adesni (43), ayam–ayam tersebut harus segera didistribusikan kepada pedagang di Pasar Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, Kabupaten Inhil.

Karena mau cepat, mobil terpaksa melewati jembatan yang rusak itu.

"Sehari–hari kami ini sebagai pemasok ayam ras di Pasar Pulau Kijang. Tapi, naas mobil kami masuk ke sungai dan ayam pada mati. Kerugian ayam sekitar Rp 46 juta, ditambah kerugian kerusakan mobil sekitar Rp 180 juta," ungkap Adesni (43) kepada wartawan.


Menurutnya, mobil pengangkut miliknya dalam kondisi normal membawa ayam ke Pulau Kijang lebih banyak.

Namun, karena jembatan di Parit 16 Desa Pulau Kecil rusak berat, membuat beban angkutan ayam dikurangi. 

Mewakili masyarakat setempat, Adesni berharap Pemerintah Daerah segera memperbaiki jembatan Parit 16 Desa Pulau Kecil.

Apalagi, jembatan ini merupakan akses masyarakat Kecamatan Reteh dalam menunjang aktifitas sehari–hari.

"Semua masyarakat Reteh mungkin sudah mengeluh dan terlalu sabar dengan keadaan jembatan kami ini. Apalagi dengan bertambahnya lagi satu jembatan di Desa Sanglar yang putus. Pemerintah jangan tutup mata dengan keadaan ini. Kami menangis kalau ingat kejadian ini," kata Adesni.

Alternatif lewat pelabuhan

Kondisi tersebut membuat masyarakat atau pemilik kendaraan roda empat kini memilih menggunakan Pelabuhan Penyeberangan H Andi Arif, sebagai akses alternatif dengan melewati Parit Jawa, seberang Pulau Kijang, Kecamatan Reteh.

Apalagi, jembatan Desa Pulau Kecil bukan satu–satunya jembatan yang rusak di Kecamatan Reteh.

Dua jembatan lainnya juga dalam kondisi mengkhawatirkan, yaitu jembatan Sungai Gading Desa Sanglar dan Jembatan Parit 2 Jalan Riau, Pulau Kijang, Kecamatan Reteh.

Kendaraan roda empat tidak hanya membawa penumpang, biasanya juga mengangkut hasil tani dan perdagangan demi memenuhi kebutuhan ekonomi hidup keluarga.

Di penyeberangan alternatif ini menggunakan ponton kayu, sejenis alat transportasi sungai yang umumnya berfungsi mengangkut orang dan sepeda motor.

Saat ini, kendaraan roda empat seperti pikap dan mobil pribadi lainnya, lebih memilih menyeberangi sungai yang luasnya kurang lebih 500 meter. 

Andi Arif selaku pemilik pelabuhan penyeberangan menuturkan, pelabuhan ini difungsikan untuk kendaraan setelah banyak masyarakat yang mau berangkat ke Kotabaru terkendala jalan dan jembatan rusak.

"Penyeberangan difungsikan bagi kendaraan roda empat sejak jembatan di Parit 16 Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, putus. Penjual sayur dan pecah belah yang menggunakan mobil L300 sering menyebrang di sini," kata Andi kepada wartawan.

Untuk biaya penyeberangan, kata dia, masyarakat dikenakan tarif Rp 150.000 untuk satu kendaraan roda empat sekali menyeberang, dan Rp 10.000 untuk sepeda motor.

"Untuk keamanan, Insya Allah aman. Malah terkadang tengah malam orang minta diseberangkan kami seberangkan, karena rata-rata sudah kenal dan tahu nomor telepon kami, jadi tinggal telepon saja dari seberang," ujar Andi.

Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan pelabuhan penyeberangan ini, bisa melewati Jalan di KM 5 Kempas menuju Jalan Lintas Enok.

Tiba di Parit Muhammad, kemudian belok ke kanan memasuki wilayah Benteng, Kecamatan Sungai Batang lalu menuju ke Parit Jawa seberang Pulau Kijang.

Upaya perbaikan sementara secara swadaya

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Inhil melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sebelumnya telah melakukan upaya perbaikan dengan membuat jembatan darurat dan dibantu pihak masyarakat setempat.

Kepala DPUPR Inhil Umar menuturkan, Jembatan Parit 16 Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, mengalami ambruk sekitar Maret 2021 yang lalu, dengan bentang jembatan 40,70 meter.

"Terjadi kerusakan bangunan bawah jembatan patah pada tiang jembatan, sehingga jembatan melengkung ke bawah. Jika pada kondisi air pasang besar jembatan tergenang air," ungkap Umar saat diwawancarai wartawan, Selasa (26/10/2021.

Menurut Umar, jembatan darurat yang dibangun tersebut untuk fungsional, terutama bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Sedangkan kendaraan roda empat tidak disarankan melewati jembatan tersebut.

"Tetapi oleh pihak masyarakat tetap melakukan perbaikan dengan swadaya, dan kita juga ikut membantu agar tetap bisa di lewati kendaraan roda empat. Tapi, tentunya tidak bermuatan berat," kata Umar.

Namun, bagi kendaraan roda empat yang bermuatan berat agar dapat melansir muatannya sebelum melewati jembatan tersebut.

"Bersama masyarakat kita sudah membuat rambu–rambu peringatan berkaitan kondisi jembatan tersebut, agar melewati jembatan dengan berhati–hati demi keselamatan pengendara yang melewati jembatan," ucap Umar.

Untuk perbaikan jangka pendek, menurutnya lagi, Bupati Inhil Inhil HM Wardan sudah menginstruksi DPUPR Inhil sebagai instansi teknis segera melakukan tindakan perbaikan.

Namun, mengingat keterbatasan anggaran yang di miliki saat ini, Bupati menyarankan menyampaikan permohonan agar berkoordinasi dengan pihak Provinsi Riau, dalam hal ini Dinas PUPRPKPP Provinsi melalui UPT Wilayah IV, agar bisa membantu penanganannya yang sifatnya mendesak untuk fungsional terlebih dahulu.

"Untuk jangka panjangnya, Insya Allah pada 2022 kita prioritaskan usulan pembangunannya jika didukung oleh anggaran yang memadai, baik untuk perencanaannya maupun untuk pembangunan fisiknya," kata Umar.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/27/110054878/jembatan-penghubung-2-kecamatan-di-riau-rusak-warga-semua-sudah-mengeluh

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke