Salin Artikel

Kasus Siswi Dikeroyok karena TikTok Berlanjut, Ortu Tolak Mediasi Polisi

KENDARI, KOMPAS.com- Kasus pengeroyokan seorang siswi SMA Negeri 6 Kendari oleh kakak kelasnya karena unggahan TikTok, masih proses penyelidikan Polsek Mandonga.

Pihak kepolisian sudah mencoba melakukan mediasi lewat jalur restorative justice, namun belum ada titik temu.

Kapolsek Mandonga AKP I Ketut Arya Wijanarka mengungkapkan, orangtua korban selaku pelapor menolak mediasi yang dilakukan polisi.

Sehingga pihaknya berencana melakukan gelar perkara atau kasusnya ditingkatkan ke proses penyidikan.

"Orangtua korban tidak mau damai, ingin lanjut. Kami coba mediasi, anak-anak sekolah ini kalau dihadapkan dengan hukum kasian juga, sebenarnya ini masih konteks kenakalan remaja, masih di bawah umur mereka," kata Arya kepada Kompas.com, Selasa (26/10/2021).

Untuk itu, lanjut Arya, pihaknya berhati-hati dalam penanganan perkara yang melibatkan anak anak. Apalagi proses penyidikan kasus ini waktunya sebentar, hanya 15 hari.

"Kami kedepankan mediasi, supaya kalau bisa dikomunikasikan lagi. Tetapi orangtua korban ngotot belum ingin berdamai, sebab orangtua masih sakit hati anaknya dikeroyok," terang Arya.

Hingga saat ini, Polsek Mandonga telah memeriksa 9 orang saksi termasuk orangtua korban selaku pelapor, dan enam orang yang diduga pelaku pengeroyokan tersebut.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMAN 6 Kendari Idham mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan kedua belah pihak.

Namun, salah satu orangtua siswi yang terlibat dalam perkelahian itu tidak mau diajak berdamai.

"Setelah dua kali kami mediasi, salah satu orangtua siswa yang diduga jadi korban ini tidak bersedia masalah ini diselesaikan oleh pihak sekolah dan ingin ke jalur hukum. Jadi kita sudah limpahkan sepenuhnya ke polisi," kata Idham, Kamis (21/10/2021).

Idham juga belum dapat menyebutkan sanksi apa yang akan diberikan kepada siswinya itu. Dia baru meminta siswi menandatangani surat pernyataan agar yang bersangkutan tidak mengulangi perbuatannya lagi sambil menunggu proses penyelidikan polisi.

"Sanksi kita tunggu hasil proses hukumnya bagaimana nanti," katanya.

Sebelumnya, video perkelahian antar siswi kelas 11 dan kelas 10 di SMA Negeri 6 Kendari viral di media sosial.

Siswi kelas 10 berinsial A melaporkan dugaan pengeroyokan terhadap dirinya kepada polisi, diduga karena ketersinggungan kakak kelasnya dengan video TikTok. 

https://regional.kompas.com/read/2021/10/26/180706878/kasus-siswi-dikeroyok-karena-tiktok-berlanjut-ortu-tolak-mediasi-polisi

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke