Salin Artikel

Mari Bantu Guru Sri Hartuti, Rumah Tak Layak dan Tinggal bersama Kambing

Bersama suami dan tiga anaknya, Sri Hartuti hidup satu atap dengan kambing-kambingnya.

Keluarga tersebut tinggal menumpang di lahan Perhutani, di tengah hutan jati kawasan KPH Ngawi.

Rumah Sri Hartuti yang berada di Dusun Suren, Desa Pandean, memang terlihat memprihatinkan.

Rumah itu berlantai tanah dengan lebar 2,5 x 6 meter.

Dinding dan pintunya terbuat dari anyaman bambu. Tampak celah-celah menganga di beberapa sisi.

Keluarga tersebut tinggal satu atap dengan kambing-kambingnya.

Tak heran, bau tak sedap kerap menyeruak.

"Mohon maaf, baunya tak sedap, dari kandang kambing," tutur Sri Hartuti.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan guru Sri Hartuti dan keluarganya.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Anak diejek tidur dengan kambing

Sri mengatakan, dia memelihara kambing untuk membantu perekonomian keluarga.

Kambing-kambing itu terkadang dijual untuk membeli beras.

Lantaran memiliki rumah yang sangat sederhana, kambing-kambingnya pun ditempatkan berdampingan dengan rumah utama.

"Anak saya yang nomor dua yang kelas 1 sering diejek temannya tidur dengan kambing," kata dia.

Namun, Sri kemudian membesarkan hati sang anak jika mereka diolok-olok.

Dia meminta sang anak sabar lantaran Tuhan sedang menguji kehidupan mereka.

"Biar mereka ingat bagaimana rasanya menjadi orang tidak punya sehingga tidak sombong kalau sudah sukses," kata dia.


Tak sanggup memperbaiki kondisi rumah

Untuk memperbaiki kondisi rumahnya, Sri Hartuti tak memiliki cukup biaya.

Dia hanya mendapatkan honor Rp 350.000 per bulan sebagai guru tidak tetap.

Sedangkan sang suami bekerja serabutan di kebun dengan penghasilan tak seberapa.

Kondisi itu membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan hidup tiga anaknya, apalagi untuk memperbaiki rumah.

"Untuk memperbaiki, gaji kami tak cukup," tutur Sri.

(KOMPAS.com/ Kontributor Magetan, Sukoco)

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan guru Sri Hartuti dan keluarganya.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/26/051321778/mari-bantu-guru-sri-hartuti-rumah-tak-layak-dan-tinggal-bersama-kambing

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke