Salin Artikel

Terungkap, Penjual Jamu Asal Blitar yang Tewas di Ranjang Ternyata Dibunuh Suaminya

EN yang ditemukan tewas di ranjang oleh anaknya itu ternyata dibunuh suaminya, S (57).

Hal itu terungkap setelah polisi meminta keterangan suami korban. Polisi sejak awal sudah menduga EN tewas akibat dianiaya suaminya.

Namun, polisi tak bisa langsung menginterogasi S karena terduga pelaku itu terkonfirmasi positif Covid-19. S juga kesulitan berbicara akibat luka di kepalanya.

"Kami sudah dapat meminta keterangan dari suami korban dan dia mengakui bahwa dirinyalah yang melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban tewas," kata Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudho Setyantono saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Yudho enggan membeberkan hasil interogasi secara gamblang. Alasannya, hasil interogasi itu akan dibeberkan kepada publik secara rinci dalam waktu dekat.

Namun, Yudho memastikan, S menganiaya EN karena faktor kecemburuan.

S, kata dia, berprofesi sebagai penjaja jasa penggilingan jagung dan padi keliling. S dan EN sudah pisah ranjang, meski masih tinggal serumah saat peristiwa tragis itu terjadi.

"Berdasarkan informasi yang kami himpun dari para saksi, S memiliki keterbatasan kemampuan seksual," kata Yudho.


Hal itu, menurut Yudho, memicu kecemburuan yang kemudian memuncak pada aksi pisah ranjang.

Sebelumnya, EN, penjual jamu siap minum yang menjajakan dagangannya keliling dari kampung ke kampung itu ditemukan tewas bersimbah darah oleh anaknya, R, pada Kamis (7/10/2021) dini hari.

Hasil autopsi menunjukkan, EN kehilangan nyawa akibat pukulan benda tumpul di bagian kanan dan kiri kepalanya.

S tidak berada di rumah saat R pulang dan mendapati ibunya tewas. Pada pagi harinya, warga menemukan S terkapar tidak sadarkan diri di pinggir sungai sekitar 500 meter dari rumahnya.

Anak korban lainnya, Ri mengaku masih melihat ayahnya itu berada di rumah sebelum EN ditemukan tewas. Saat itu, S sedang menonton televisi di ruang tengah, sedangkan EN bermain ponsel di kamar.

Upaya polisi meminta keterangan S terus tertunda karena sang suami terkonfirmasi Covid-19 saat menjalani pemeriksaan di RSUD Ngudi Waluyo.

Setelah dinyatakan negatif Covid-19, polisi kembali terkendala oleh kemampuan S berbicara yang terganggu oleh luka yang dialaminya di bagian kepala.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/26/050500778/terungkap-penjual-jamu-asal-blitar-yang-tewas-di-ranjang-ternyata-dibunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke