YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Sidang lanjutan kasus sate sianida dengan terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25) kembali digelar di ruang sidang 1 Cakra, Pengadilan Negeri (PN) Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/10/2021).
Sidang menghadirkan tiga saksi ahli yang didatangkan oleh jaksa penuntut umum (JPU).
Dalam sidang dengan Hakim Ketua Aminuddin ini dihadirkan tiga saksi ahli yaitu Hari Waluyo dari Balai Labotatorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta serta dr Tyas Pramitasari dan dr Diana dari RS Kota Yogyakarta.
Dalam sidang, Hari mengatakan, sampel makanan berisi sate dan snack dikirim oleh Dinas Kesehatan Bantul ke Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta.
Total ada 6 sampel makanan yang diperiksa, termasuk snack pastel yang tidak dimakan oleh korban.
Dari 6 sampel ini untuk semua parameter fosfor negatif. Fosfor itu biasa ada pada pupuk.
Hari mengatakan, hasil pemeriksaan, ada 2 sampel yang mengandung sianida yaitu sampel sate lontong bumbu campur dan bumbu sate.
"Sampel sate lontong bumbu campur mengandung sianida positif. Bumbu sate sianidanya positif, sate tanpa bumbu sianidanya negatif," kata Hari dalam kesaksiannya Senin.
Dijelaskannya, pihaknya memastikan kandungan sianida hanya dari sampel saja. Untuk menentukan seberapa banyak kadar sianida membutuhkan pemeriksaan lanjutan.
"Dengan kadar tinggi karena bau menyengat dan sebagainya. Tapi kita pedomannya dari pemeriksaan bukan baunya," kata Hari.
Dikatakannya, sianida jika dikonsumsi menyebabkan keracunan dan mengakibatkan orang yang mengkonsumsi terhambat dalam penyerapan oksigen.
"Kalau dalam dosis tinggi dalam beberapa menit sampai jam bisa menimbulkan kematian," ucap Hari.
Sementara dr Tyas Pramitasari mengatakan, pihaknya menangani Naba Faiz (10) anak pengemudi ojol di Bantul.
Saat itu Naba dibawa orangtuanya dalam keadaan tidak sadar, napas tersengal-sengal, dan ada busa di sekitar mulutnya, ke IGD RS Kota Yogya pada 25 April 2021 pada pukul 17.59 WIB.
"Sempat respirasi jantung dan paru. Nadi lehernya saat datang sudah lemah. Kaki dan tangan nadi tidak terasa," kata Tyas.
Upaya medis dilakukan oleh namun pada pukul 18.47 WIB atau 48 menit dari perawatan, Naba meninggal dunia. Menurut Tyas, penyebab lemahnya napas artinya tidak ada sirkulasi yang baik untuk pernapasannya.
"Penyebabnya kekurangan oksigen kegagalan sirkulasi juga bisa," katanya.
Dikatakannya, penyebab gagal napas sendiri ada dua yaitu bisa karena mekanik atau kimia dan karena infeksi berat. Adapun tanda fisik seperti mulut berbusa, mulut kebiru-biruan dan kuku tangan serta kuku kaki juga kebiru-biruan merupakan mati lemas kekurangan oksigen adalah karena mekanis atau kimia.
"Pertama mekanis contohnya sumbatan jalan napas. Kimia adalah menelan atau menghirup zat kimia," kata Tyas.
https://regional.kompas.com/read/2021/10/25/205232678/saksi-ahli-pastikan-ada-sianida-di-sate-kiriman-nani