Salin Artikel

Sosok Mahasiswa UNS Solo yang Tewas Saat Diklatsar Menwa di Mata Teman Kampus

KOMPAS.com - Mahasiswa UNS Solo yang meninggal dunia saat diklatsar Menwa Gilang Endi Saputra (21) dikenal aktif dalam berorganisasi.

Mahasiswa semester III Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Jurusan Sekolah Advokasi UNS Solo

Teman sekelas Gilang, Lingga mengaku sebelumnya tidak tahu Gilang mengikuti diklatsar Menwa.

Namun, teman sekelas lainnya ada yang diberi tahu dan sempat berpamitan mengikuti diklatsar Menwa.

Lingga mendapat kabar duka Gilang meninggal dunia pada Senin (15/10/2021) sekitar pukul 07.00 WIB.

"Gilang orangnya baik, aktif, dan Kalem. Kebetulan satu kementerian di BEM Advokasi," kata Lingga kepada Tribunjateng.com di rumah duka Dukuh Keti RT 002 RW 005, Dusun Nglegok, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin.

Lingga terakhir kali bertemu dengan teman sekelasnya itu saat bermain ke rumahnya pada bulan ini.

Berdasarkan infomasi Gilang mengikuti Diklat Menwa di kampus sejak Jumat (22/10/2021).

Acara tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua pekan.

Selama mengikuti Diklat, Gilang selalu pulang ke rumah dan tidak menginap di kampus.

Diberitakan sebelumnya, keluarga mengungkap kondisi terakhir jenazah Gilang Endi (21), mahasiswa D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS Solo yang meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa.

"Mukanya lebam terus di pipinya kayak ada darah kering. Terus entah dari mana keluar cairan bening," kata paman Gilang, Sutarno (40) dihubungi wartawan, Senin (25/10/2021).

Sutarno mengatakan keluarga mendapat kabar meninggalnya Gilang pada Senin dini hari.

Ada dua orang mahasiswa yang merupakan teman almarhum datang ke rumahnya Dukuh Keti, Dusun Nglegok, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar untuk memberitahukan kabar duka tersebut.

"Ada teman kos-kosan atau apa ke sini dua orang. Sekitar pukul 02.00 WIB. Bapak, ibunya tidak diberi tahu langsung diajak ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit diberi tahu sudah meninggal," terang dia.

Jenazah Gilang langsung dimakamkan hari ini setelah sempat dilakukan proses otopsi di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo.

"Langsung dimakamkan hari ini," ungkap dia.

Mengenai kejadian itu, Sutarno berharap pihak kepolisian untuk mengusut secara tuntas atas kematian keponakannya.

"Keluarga tidak terima dengan kejadian ini. Pokoknya keluarga ingin tahu penyebab meninggalnya itu karena kecelakaan atau penganiayaan. Yang penting tahu penyebabnya," kata Sutarno.

Sutarno menegaskan, keponakannya tidak pernah memiliki riwayat penyakit. Bahkan, semasa hidup almarhum rajin berolaraga.

"Dari kecil suka main bola," kata dia.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Djohan Andika mengatakan, telah memeriksa beberapa orang saksi terkait meninggalnya mahasiswa UNS saat mengikuti Diklatsar Menwa.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa baju yang dipakai korban saat mengikuti Diklatsar Menwa.

"Ada beberapa saksi yang kita mintai keterangan. Ada beberapa saksi dari panitia kegiatan," kata Djohan.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Keluarga Mahasiswa UNS Solo yang Meninggal Setelah Diklat Menwa Merasa Janggal: Wajahnya Penuh Luka

https://regional.kompas.com/read/2021/10/25/193210078/sosok-mahasiswa-uns-solo-yang-tewas-saat-diklatsar-menwa-di-mata-teman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke