Salin Artikel

Kisah Para Pemuda di Jember Bikin Gerakan Foto Produk UMKM Gratis

Mereka adalah Deni Firmansyah, Samsul Arifin, dan Ainur Rofiqi. Ketiganya merupakan fotografer.

Kemudian, Fathul Rohman dan Naufal yang merupakan ahli desain grafis. Selain itu, juga Ulil Albab relawan Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) yang ahli dibidang Digital Marketing.

Mereka sepakat untuk membantu meningkatkan kualitas pemasaran produk UMKM. Terutama foto produk dan cara memasarkan secara online.

“Awalnya karena kami tidak ada kesibukan dan memiliki fasilitas, seperti kamera dan komputer,” kata M Ulil Albab, penggagas kegiatan tersebut pada Kompas.com Senin (25/10/2021).

Banyak yang pasarkan produk secara konvensional

Ulil menginisiasi kegiatan ini karena melihat pelaku UMKM masih banyak yang memasarkan produknya secara konvensional.

Ada yang sudah jual produk online, namun tidak maksimal karena tidak mengetahui ilmunya. Selain itu, para pelaku UMKM tersebut juga terdampak karena pandemi Covid-19.

Akhirnya, pihaknya mengajak para pemuda itu untuk membantu meningkatkan kualitas kemasan produk UMKM lebih menarik

“Kami lakukan sejak September sampai Oktober 2021,” tambah dia.

300 UMKM

Pihaknya membuat pengumuman di media sosial, pelaku UMKM yang ingin produknya difoto dan didesain secara gratis diminta mendaftarkan diri.

Selain itu, pelaku UMKM juga dilatih memasarkan produk secara daring.

“Untuk Jember dan Banyuwangi, sudah ada 300 pelaku UMKM yang ikut,” terang dia. Para pelaku UMKM yang ikut mulai dari warga yang menujual produk kerajinan hingga kuliner.

Penghasilan para pelaku UMKM turun drastis. Sebelum pandemi, mereka bisa meraup omset sekitar Rp 5.000.000 setiap bulan.

Namun karena Covid-19, produk mereka tidak laku.

“Itu berdasarkan data yang kami terima dari pelaku UMKM,” tutur dia. Begitu juga dengan produk UMKM di bidang kuliner, penjualan menurun drastis.

Karena itulah, Ulil melalui Relawan TIK menggandeng para pemuda yang memiliki bakat tersebut.

Mereka membuat konsep untuk menjaring para pelaku UMKM agar bangkit.

Mereka mengajak komunitas pelaku UMKM untuk bekerja sama mencari produk UMKM untuk dilatih.

“Setiap hari Sabtu dan Minggu kami gelar pelatihan digital marketing secara daring,” papar dia. Pihaknya juga mengundang pemateri nasional untuk menjadi pembicara dalam kegiatan ini.

Proses pembuatan foto, desain produk UMKM ini sempat viral dia media sosial.

Kegiatan ini akhirnya diikuti oleh Relawan TIK kabupaten lain. Mulai dari Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo.

Bahkan, sudah ada 600 pelaku UMKM yang mendapatkan foto dan desain grafis dari kegiatan ini.

“Mereka sangat antusias karena tidak pernah punya foto produk professional,” ucap dia.

Selain itu, para pelaku UMKM juga tertarik karena ada kelas online digital marketing.

Sebab, mereka semakin memiliki wawasan luas untuk mengembangkan bisnisnya. Seperti belajar digital marketing, menjual produk di e-commerce dan lainnya.

“Target utama memang meningkatkan omset melalui pemanfaatan dunia digital,” aku dia.

Siyanto, Warga Desa Jambesari Kecamatan Sumberbaru merupakan salah satu pelaku UMKM yang memanfaatkan jasa gratis foto dan desain tersebut.

Dia menjualan produk kuliner mulai dari kopi robusta, keripik talas dan pisang.

Dia mengaku semakin memiliki wawasan yang luas untuk memasarkan produknya.

Terutama melalui media sosial, seperti Facebook dan Instagram. “Kami terbantu bisa memiliki foto produk yang bagus,” kata dia.

Selama ini, dia tidak terpikir untuk membuat foto yang bagus.

Namun, ketika produk UMKM miliknya dikemas dengan desain dan foto yang bagus, kemudian di unggah di media sosial. Citra produknya semakin meningkat.

“Fotonya saya unggah di instagram, konsumen banyak yang tertarik,” aku dia. hal ini membuat pria yang akran disapa Cak Yan ini semakin semangat untuk jualan online.

Apalagi, dirinya juga mendapat ilmu digital marketing.

“Sebelumnya UMKM saya belum di-onlinekan. Dari pelatihan itu diminta untuk jualan di IG FB dan whatsapp,” tutur dia. Selain itu, dia juga merambah penjualan ke e-commerce lainnya. mulai dari shopee hingga tokopedia.

Dia mengaku ketika pandemi covid-19 melanda, penjualan merosot. Namun ketika dijual secara online, pembeli mulai berdatangan.

“Ternyata banyak yang beli dari FB dan IG, terutama milenial,” tutur dia.

Cak Yan menilai para pelaku UMKM harus menyesuaikan diri dengan era digital.

Salah satunya, harus punya media sendiri untuk memasarkan produknya. Seperti akun instagram, facebook dan marketplace lainnya agar konsumen tertarik

https://regional.kompas.com/read/2021/10/25/095111778/kisah-para-pemuda-di-jember-bikin-gerakan-foto-produk-umkm-gratis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke