Salin Artikel

Warga Blora Lakukan Penyelamatan Fosil di Tepi Sungai Kapuan, Ini Temuannya

BLORA, KOMPAS.com - Masyarakat Blora dikejutkan dengan adanya penyelamatan fosil diduga banteng purba di tepian Sungai Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Ketua Forum Peduli Sejarah Budaya Blora (FPSBB) Kecamatan Cepu, Joko Purnomo mengatakan penyelamatan fosil tersebut dilakukan karena dikhawatirkan akan terbawa arus sungai saat musim penghujan datang karena letaknya yang berada di tepian sungai.

"Fosil itu sudah muncul sebagian kecil, kemudian waktu digali ternyata malah semakin besar," ucap Joko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/10/2021).

Joko mengatakan, penyelamatan fosil tersebut berawal dari kegiatan yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran selama tanggal 13 sampai 23 Oktober 2021 untuk menindaklanjuti penelitian pada tahun 2019 lalu.

"Saya sebagai petunjuk lokal ikut survei geologi dan temuan-temuan fosil, fosil itu sudah saya tunjukkan di BPSMP (Balai Pelestarian Situs Manusia Purba) Sangiran, rencana memang akan di ekskavasi, tapi karena waktunya enggak memungkinkan, akhirnya kami izin untuk melakukan (penyelamatan fosil) itu," kata Joko yang asli warga Kapuan.

Menurutnya, selama proses penyelamatan fosil yang sementara terindentifikasi dari keluarga Bovidae tersebut, ia dan sejumlah rekannya telah mendapatkan pembekalan dari BPSMP Sangiran.

"Kami melakukan penyelamatan karena sempat magang di Sangiran, jadi kita mengerti cara memperlakukan fosil, sehingga tidak ngawur," jelas dia.

Setelah berhasil diangkat pada Sabtu (23/10) lalu, temuan fosil itu disimpan di Rumah Artefak Blora.

Selanjutnya akan dilakukan ekskavasi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Joko menjelaskan, di lokasi penemuan fosil tersebut diduga kuat pada zaman dahulu merupakan lingkungan purba.

"Kesimpulan terakhir menyatakan memang benar lingkungan purba, daerah Kapuan dan sekitarnya," terang dia.

Selain fosil banteng, di sekitar lokasi tersebut memang kerap ditemukan sejumlah fosil lainnya.

Bahkan, Joko mengungkapkan tidak semua fosil tersebut diserahkan ke pemerintah daerah.

"Ya ada (beberapa fosil lainnya), beberapa tahun lalu ada, sebagian temuan dari masyarakat belum dibawa ke dinporabudpar (Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata) dan masih tersimpan di rumah, dan sempat diidentifikasi oleh BPSMP Sangiran," ujar dia.

Selain itu, Joko mengungkapkan, awal mula Desa Kapuan dan sekitarnya digunakan oleh BPSMP Sangiran untuk melakukan penelitian fosil purbakala.

"Dulu kan sempat booming batu akik, saya dan teman-teman kan pembuat akik, ternyata malah banyak temuan fosil-fosil itu sebagian dikumpulkan dan dibawa ke rumah. Kita melaporkan ke dinporabudpar dan menindaklanjuti dengan mengirim laporan BPSMP Sangiran, terus akhirnya BPSMP Sangiran pada tahun 2019 turun untuk melakukan penelitian pertama kali di Desa Kapuan," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/24/211357578/warga-blora-lakukan-penyelamatan-fosil-di-tepi-sungai-kapuan-ini-temuannya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke