Salin Artikel

Manfaat Ekonomi Digital bagi UMKM di Banten Saat Pandemi Covid-19

Para pelaku UMKM kini mulai memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola bisnisnya selama pandemi Covid-19.

Keuntungan dari pemanfaatan teknologi mulai dirasakan pelaku UMKM di Banten.

Bahkan, teknologi digital dapat menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, dari tahun ke tahun, jumlah UMKM yang memanfaatkan teknologi digital terus meningkat.

Menurut data, hingga 2020, ada sebanyak 977 pelaku usaha.

Saat pandemi, pelaku UMKM di Banten memasarkan produknya melalui berbagai platform toko online atau e-commerce seperti Tokopedia.

Salah satunya Rizki Pebriani, pengusaha jam tangan kayu yang berdomisili di Pandeglang, Banten.

Rizki mengaku sudah merasakan kemudahan dan keuntungan dari usahanya, setelah memanfaatkan teknologi digital di masa pandemi Covid-19.

Rizki sudah menjalankan bisnisnya sejak 2015, bersama suaminya, Irsan Nurdiansyah.

Namun, pada awal pandemi Covid-19, bisnisnya sempat terpuruk.

Bahkan, Rizki sampai merumahkan sejumlah karyawannya.

Namun, bisnisnya bisa bertahan dengan terus berinovasi dari metode pemasaran yang kini mulai memanfaatkan e-commerce dan media sosial.

Selain itu, ditambah dengan desain yang baru dan kemasan yang dibuat menarik.

Sebelum pandemi, jam tangan merek Kay Wood Watch hanya mengandalkan penjualan dari pameran ke pameran, atau acara-acara pertemuan tingkat nasional.

"Kalau saya kan mengandalkannya pameran ke pameran atau offline. Sejak pandemi sudah tidak ada pameran dan sekarang memanfaatkan platform e-commerce dan pembayaran digital," kata Rizki saat berbincang dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.


Menurut Rizki, pandemi bukan menjadi alasan untuk menyerah dengan keadaan.

Justru, dia dengan keterbatasan dapat berinovasi agar usahanya tetap berlangsung.

Jerih upayanya itu kini terwujud. Terbukti dari tetap stabilnya penjualan, bahkan masih bisa meraup omzet di masa pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah, masih bisa survive meski dihantam pandemi. Sekarang penjualan juga melalui media sosial seperti Instagram, dari marketplace. Pembayarannya mudah, saya hanya mengirimkan barcode-nya saja ke pembeli," ujar Rizki.

Rizki menjadi salah satu pelaku UMKM di Banten yang memanfaatkan QRIS sebagai pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet digital, atau mobile banking.

“Pakai QRIS sejak sebelum pandemi. Setelah pandemi seperti sekarang ini, saya semakin dipermudah proses pembayaran dari pembeli,” kata Rizki.

Perubahan metode penjualan mengubah secara drastis perilaku transaksi agen ekonomi, hingga mempengaruhi perekonomian sektor UMKM di Banten.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan, saat ini geliat digitalisasi UMKM di Banten terus berkembang dan diharapkan mengungkit ekonomi Banten di tengah pandemi Covid-19.

"Digitalisasi UMKM Banten dapat meningkatkan akses pasar UMKM ke tingkat nasional dan global, sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi Banten," kata Erwin.

Menurut Erwin, di tengah perbaikan ekonomi Banten yang cenderung semakin kuat dengan menurunnya kasus Covid-19, ekonomi Banten mampu tumbuh lebih baik.

Perbaikan perekonomian Banten turut didukung oleh semangat penguatan para pelaku UMKM Banten yang ingin go digital dan go ekspor.

"Ada 117 UMKM binaan yang sudah masuk di lima e-commerce. Ini membuktikan minat dan daya saing UMKM Banten semakin kuat," ujar Erwin.

Bahkan, beberapa produk UMKM sudah diekspor ke luar seperti gula semut, kerajinan dari eceng gondok, gerabah, dan termasuk jam tangan kayu dari Pandeglang.

Transformasi digital yang berjalan dengan sangat cepat di tengah pandemi Covid-19, diharapkan akan menjadi kunci dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/24/161000878/manfaat-ekonomi-digital-bagi-umkm-di-banten-saat-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke