Salin Artikel

Sepucuk Surat dari Pencuri

Beberapa hari kemudian, Indis terkejut karena menerima paket berisi barang-barangnya yang hilang.

Di dalam paket tersebut, dia juga mendapati sepucuk surat diduga dari si pencuri yang mengambil barangnya.

Surat yang ditulis oleh pencuri tersebut diawali dengan permohonan maaf dan ditulis dalam bahasa Jawa.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. Sepuntene sing katah Mas Indis. Sejujure kulo mboten niat mencuri. (Mohon maaf, Mas Indis. Sejujurnya saya tidak berniat mencuri)," ujar pelaku dalam secarik kertas bertuliskan tangan tersebut.

Di surat itu, pelaku bercerita jika dirinya tengah dalam kondisi terdesak karena memiliki utang di pinjaman online (pinjol).

Kondisi tersebut membuatnya merasa menyerah pada hidup.

"Tapi keadaan kulo bener-bener tertekan. Kulo niku asline terjerat pinjol DKK. (Tapi keadaan saya benar-benar tertekan. Saya itu sebetulnya terjerat pinjol dkk)," tulisnya.

"Kulo nggeh sampe sakniki mpun nyerah ten hidup niki. Sepuntene seng katah, Mas. (Saya sampai sekarang sudah menyerah dengan hidup ini. Mohon maaf, Mas)," demikian isi surat tersebut.

Berusaha mengembalikan

Dalam suratnya, si pencuri mengatakan, menggunakan barang curian untuk membayar utang pinjol.

Dia berjanji akan mencari uang dan mengembaikan semua barang yang telah dicurinya.

Sementara, sebagian barang telah ia kembalikan melalui jasa antar pada sang pemilik.

"Niki mawon seng saget kulo baleaken. Seng mboten wonten mpun terpakai damel nyaur utang. Umpami mbuh kapan kulo gadah yotro pasti kulo wangsulaken ten sampean. (Ini saya yang bisa saya kembalikan. Yang tidak ada sudah terpakai untuk membayar utang. Jika entah suatu saat saya punya uang, pasti saya kembalikan ke kamu)" tulisnya.

Indis menduga pencuri masuk melalui lubang angin-angin jemuran.

Korban saat itu mengaku kehilangan sejumlah barang berharga di rumahnya.

Seperti laptop, kamera digital, ponsel, hingga perhiasan istrinya seberat 4 gram senilai Rp 3 juta yang disimpan di lemari kamar.

Indis kemudian melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Polsek Taman Sidoarjo.

Dia juga menyerahkan rekaman video CCTV yang memperlihatkan aksi pencurian.

Polisi yang mendapati laporan pencurian segera bergerak.

Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Indis yang menjadi lokasi pencurian.

Surat dari pencuri

Satu jam berselang setelah polisi pergi dari rumah Indis, datang seorang driver Gojek mengantar paket.

Paket tersebut berupa kardus dari seseorang yang bernama Purwadi Widodo.

"Menurut keterangan driver, pengirim memesan dari pinggir jalan di daerah sekitar Desa Wage, Kecamatan Taman Sidoarjo," tutur Indis.

Betapa kagetnya Indis. Ketika dibuka, paket itu berisi barang-barangnya yang hilang dicuri.

Barang yang dikembalikan itu yakni laptop, kamera digital, ponsel dan perhiasan.

Namun, perhiasan yang dikembalikan bukan emas. Sedangkan perhiasan emas yang dicuri tidak disertakan dalam paket itu.

"Tapi perhiasannya bukan emas seperti milik istri saya yang dicuri," kata Indis.

Tak hanya barang-barangnya yang hilang, Indis juga mendapati secarik kertas bertuliskan tangan diduga ditulis oleh si pencuri.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor : Robertus Belarminus, Priska Sari Pratiwi)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/24/050500378/sepucuk-surat-dari-pencuri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke