"Sementara (pegiriman sampah tangsel disetop) sampai nunggu kesepakatan," ujar Syafrudin kepada wartawan usai bertemu dengan warga di Kantor Kelurahan Taktakan, Kamis (21/10/2021).
Menurut Syafrudin, pengiriman sampah dihentikan hingga Senin (25/10/2021), hingga ada kesepakatan bersama terkiat kelanjutan kerja sama pembuangan sampah dengan Pemkot Tangsel.
"Mudahan-mudahan hari Senin nanti ada kesepakatan bersama, sehingga kami juga kerja sama dengan Tangsel tidak dibatalkan dan masyarakat mendapatkan keuntungan," kata Syafrudin.
Seperti diketahui, sejak Rabu kemarin, warga mengadang truk sampah dari Tangsel.
Warga protes karena sampah dari Tangsel yang dikirim ke TPA Cilowong mengeluarkan air lindi ke jalan, hingga mengalir ke rumah warga.
Syafrudin pun mengakui merasakan bau tak sedap saat melintasi jalan Raya Taktakan, Kota Serang.
"Sampah semua tetap bau kalau dicium. Saya juga sering lewat sini. Memang ada yang dirasakan (bau) ketika melawati jalan macet, karena berhenti memang bau," kata Syafrudin.
Syafrudin mengklaim bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang sudah melakukan pembersihan ceceran air lindi di jalan.
Meski demikian, Syafrudin menyampaikan bahwa kompensasi yang dijanjikan Pemkot Serang kepada masyarakat sekitar TPA Cilowong belum diberikan, karena persoalan administratif.
"Memang kompensasi yang sudah kita siapkan terlambat diberikan. Tapi, ada hikmahnya keterlabatan ini, karena mereka dari masyarakat Cilowong ingin diberikan bukan perorangan, tapi per RT," ucap Syafrudin.
https://regional.kompas.com/read/2021/10/21/152113278/warga-halangi-truk-sampah-tangsel-wali-kota-serang-pengiriman-dihentikan