Terkait hal itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan akan mengevaluasi kinerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, terutama proses pembinaan atlet.
"Pastinya harus kita evaluasi," kata Edy di rumah dinasnya di Medan, Kamis (21/10/2021).
Edy mengatakan, kinerja Ketua KONI Sumut juga akan dievaluasi, karena Sumut memasang target optimistis di ajang tersebut.
Namun yang paling utama, kata Edy, evaluasi terhadap proses seleksi dan pembinaan atlet Sumut yang paling penting.
Talent scouting, cari bibit atlet di Sumut
Edy menyebutkan, saat ini Sumut memiliki 15 juta penduduk yang tersebar di 33 kabupaten dan kota. Tentu ini merupakan potensi besar dalam menjaring bibit-bibit atlet.
"Ini harus bekerja sama melakukan talent scouting, mencari bibit-bibit untuk melakukan (persiapan) PON ke depan," katanya.
Edy menegaskan, dia tidak mau prestasi Sumut di PON Papua menjadi ajang polemik dan saling salah menyalahkan. Namun memang harus dievaluasi agar prestasi Sumut ke depan bisa diperbaiki.
Capaian medali Sumut di PON Papua
Adapun dalam pagelaran PON Papua kali ini, Sumut meraih 10 medali emas, 22 perak dan 23 perunggu. Prestasi itu menurun dibanding PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.
Pada PON 2016 di Jawa Barat, kontingen Sumut menempati peringkat sembilan dengan raihan 16 emas, 17 perak dan 33 perunggu.
https://regional.kompas.com/read/2021/10/21/131702978/sumut-tersingkir-dari-10-besar-pon-papua-gubernur-edy-akan-evaluasi-koni