Salin Artikel

Armuji Bersihkan Taman Bungkul, Akankah Area Publik Dibuka Usai Surabaya Masuk PPKM Level 1?

Kegiatan bersih-bersih itu dilakukan Armuji setelah Kota Surabaya akhirnya berhasil masuk level satu dalam skema Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri 53/2021 pada 18 Oktober 2021.

"Alhamdulillah, Surabaya ditetapkan menjadi Level 1. Ini merupakan kebanggaan bagi seluruh warga kota Surabaya yang sudah bergotong royong karena vaksinasi kita sudah melampaui target," kata Cak Ji, sapaan akrabnya, Selasa.

Saat ditanya apakah aktivitas bersih-bersih taman yang dilakukannya itu berkaitan dengan rencana pembukaan Taman Bungkul dan area publik lainnya dalam waktu dekat, Cak Ji tidak menjawab dengan gamblang.

Menurutnya, aktivitas bersih-bersih itu merupakan rutinitasnya selama ini.

Adapun mengenai pembukaan taman, Armuji menjawab, masih menunggu asesmen dari Satgas Covid-19.

"Terkait rencana pembukaan Taman Bungkul, menunggu asesmen Satgas Covid 19, nanti dihitung berapa kapasitasnya dan disiapkan scan barcode yang terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi," ujar Cak Ji.

Ia menjelaskan, dalam Ikhtisar Inmendagri Nomor 53 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3, 2, dan 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, ada beberapa pelonggaran bagi daerah yang masuk PPKM Level 1.

Salah satu pelonggarannya adalah daerah dengan skema PPKM Level 1 diizinkan membuka fasilitas umum, seperti area publik, taman umum, tempat wisata, dan area publik lainnya.

"Pembukaan fasilitas umum seperti taman dan area publik ini diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 75 persen," ujar Cak Ji.

Kemudian, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai.

"Kalau sudah dilakukan asesmen, anak di bawah 12 tahun diperbolehkan masuk di tempat wisata yang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi dengan syarat didampingi orangtua," kata Cak Ji.

Jika nantinya taman kota di Surabaya sudah dibuka, ia berharap masyarakat tidak lengah dan tetap waspada menerapkan prokes secara ketat.

Sebab, untuk bisa mencapai PPKM Level 1, dibutuhkan gotong royong semua pihak dan hal itu ditempuh dengan cara yang tidak mudah.

"Makanya, jangan sampai kendor. Tidak boleh lengah dan harus tetap waspada. 3M harus tetap dijaga dengan baik," tutur Cak Ji.

Usai bersih-bersih di Taman Bungkul, ia juga menyempatkan diri  berkeliling melihat Sentra Wisata Kuliner (SWK) dibkawasan Taman Bungkul dan mencicipi makanan khas Surabaya, yakni Semanggi yang dijajakan pedagang kaki lima (PKL).

"Semanggi Iki mulai jarang, Rek. Semoga dengan Surabaya masuk (PPKM) Level 1, aktivitas warga bisa berlangsung normal dan yang jualan bisa mendapatkan pemasukan seperti biasanya," kata Cak Ji.

Selain Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Kediri, dan Kota Blitar, juga masuk PPKM Level 1.

Sedangkan Kabupaten Sidoarjo dan Gresik yang masih satu wilayah aglomerasi dengan Surabaya, hanya turun satu level, yakni dari PPKM level 3 ke level 2.

Adapun daerah yang menerapkan PPKM Level 1 ini dianggap telah memenuhi syarat indikator dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Indikator tersebut yakni angka kasus konfirmasi positif Covid-19 kurang dari 20 orang per 100.000 penduduk per minggu.

Kemudian, jumlah rawat inap di rumah sakit kurang dari 5 orang per 100.000 penduduk dan kasus kematian kurang dari 1 orang per 100.000 penduduk.

Selain itu, target cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah sebesar 70 persen dan cakupan vaksinasi dosis pertama untuk lansia sebesar 60 persen.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/19/164639778/armuji-bersihkan-taman-bungkul-akankah-area-publik-dibuka-usai-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke