Salin Artikel

Anthony Ginting Jadi Perbincangan, Ini Asal-usul Marga Ginting, Legenda, dan Arti Salam Mejuah-juah

Anthony atau biasa dipanggil Ginting oleh publik, membantu Indonesia menjuarai Piala Thomas, gelar yang sudah 19 tahun dinanti.

Kecemerlangan Ginting di dunia bulutangkis nyatanya juga sukses membawa Marga Ginting lebih dikenal publik.

Lalu, dari mana sebenarnya asal Marga Ginting?

Dikutip dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbaceh, Ginting merupakan marga yang berasal dari Suku Karo.

Suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kota Medan, dan Kabupaten Aceh Tenggara.

Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo dan memiliki salam khas yaitu Mejuah-juah.

Dikutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Karo, Mejuah-juah memiliki arti mujur, sejahtera, kesehatan, kelengkapan, dan digunakan pula sebagai pengganti
kata halo dan selamat tinggal.

Kata ini merupakan salam khas masyarakat Suku Karo dan sering diucapkan baik dalam percakapan sehari-hari, acara resmi, dan sebagai salam pembuka surat dalam Bahasa Karo.


Sementara pakaian adat Suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.

Berdasarkan Keputusan Kongres Kebudayaan Karo, 3 Desember 1995 di Sibayak International Hotel Berastagi, pemakaian merga didasarkan pada Marga Silima, yaitu:

1. Ginting
2. Karo-Karo
3. Peranginangin
4. Sembiring
5. Tarigan

Sementara sub marga dipakai di belakang marga sehingga tidak terjadi kerancuan mengenai pemakaian marga dan sub marga tersebut.

Berikut ini sub marga, sejarah, legenda, dan cerita Marga Ginting atau Merga Ginting dikutip dari website Kemdikbud:

1. Ginting Pase

Ginting Pase menurut legenda sama dengan Ginting Munthe. Merga Pase juga ada di Pak-Pak, Toba, dan Simalungun.

Ginting Pase dulunya mempunyai kerajaan di Pase dekat Sari Nembah sekarang. Cerita Lisan Karo mengatakan, anak perempuan (putri) Raja Pase dijual oleh bengkila (pamannya) ke Aceh dan itulah cerita cikal bakal kerajaan Samudera Pasai di Aceh.

Untuk lebih jelasnya dapat di telaah cerita tentang Beru Ginting Pase.

2. Ginting Munthe

Menurut cerita lisan Karo, Merga Ginting Munthe berasal dari Tongging, kemudian ke Becih, dan Kuta Sanggar serta kemudian ke Aji Nembah dan terakhir ke Munthe.

Sebagian dari Merga Ginting Munthe telah pergi ke Toba (Nuemann 1972 : 10), kemudian sebagian dari Merga Munthe dari Toba ini kembali lagi ke Karo.

Ginting Muthe di Kuala pecah menjadi Ginting Tampune.

3. Ginting Manik

Ginting Manik menurut cerita masih saudara dengan Ginting Munthe. Merga ini berasal dari Tongging terus ke Aji Nembah, ke Munthe, dan Kuta Bangun.

Merga Manik juga terdapat di Pak-pak dan Toba.

4. Ginting Seragih

Ginting Seragih Menurut J H Neumann (Nuemann 1972 : 10), termasuk salah satu Merga Ginting yang tua dan menyebar ke Simalungun menjadi Saragih, di Toba menjadi Seragih.

5. Ginting Sinisuka

Menurut cerita lisan Karo berasal dari Kalasan (Pak-Pak), kemudian berpindah ke Samosir, terus ke Tinjo dan kemudian ke Guru Benua.


Di sana dikisahkan lahir Siwah Sada Ginting (Petra : bacanya Sembilan Satu Ginting), yakni :

  • Ginting Babo
  • Ginting Sugihen
  • Ginting Guru Patih
  • Ginting Suka (ini juga ada di Gayo/Alas)
  • Ginting Beras
  • Ginting Bukit (juga ada di Gayo/Alas)
  • Ginting Garamat (di Toba menjadi Simarmata)
  • Ginting Ajar Tambun
  • Ginting Jadi Bata

Kesembilan orang Marga Ginting ini mempunyai seorang saudari perempuan bernama Bembem br Ginting, yang menurut legenda tenggelam ke dalam tanah ketika sedang menari di Tiga Bembem atau sekarang Tiga Sukarame, Kecamatan Munte.

6. Ginting Jawak

Menurut cerita, Ginting Jawak berasal dari Simalungun. Merga ini hanya sedikit saja di daerah Karo.

7. Ginting Tumangger

Marga ini juga ada di Pak Pak, yakni Tumanggor.

8. Ginting Capah

Capah berarti tempat makan besar terbuat dari kayu, atau piring tradisional Karo.

9, Ginting Sinusinga

Artikel tentang marga dalam Suku Karo selengkapnya dapat dibaca di sini

Sumber: 

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbaceh/merga-dalam-masyarakat-karo/

https://www.karokab.go.id/id/profil/adat-dan-budaya/728-marga-dan-sub-marga

https://regional.kompas.com/read/2021/10/19/053000678/anthony-ginting-jadi-perbincangan-ini-asal-usul-marga-ginting-legenda-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke