Salin Artikel

Protes Banjir Rob Bertahun-tahun, Warga Belawan Mandi Air Laut di Depan Kantor Gubernur Sumut

Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi mandi air laut oleh salah seorang peserta aksi.

Aksi tersebut bermula saat koordinator aksi menyampaikan orasinya, memprotes banjir rob di Belawan yang terjadi selama bertahun-tahun.

Selama ini, air laut sering menggenangi rumah warga.

Bahkan, banjir rob mengotori sumber air yang mereka gunakan untik mencuci dan mandi.

"Air di tempat kami jadi asin karena banjir rob. Ini kami buktikan bahwa air laut di Belawan masih asin," kata koordinator aksi, Chairil Chaniago, saat berorasi.

Di tengah orasi, seorang peserta aksi langsung menerobos kerumunan dengan membawa ember berisi air laut yang dibawanya dari Belawan.

Dia kemudian mandi di depan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga di depan gerbang Kantor Gubernur.

Pria tersebut bahkan menyiram dan membuat garis dengan air asin itu tepat di barisan petugas.

Beberapa saat kemudian, dia mengangkat ember tersebut, kemudian mengguyur air laut ke kepala dan membasahi seluruh tubuhnya.

Massa langsung bersorak dengan aksi pria itu.

"Hidup warga Belawan yang melawan," pekik pengunjuk rasa.

Menurut Chairil, banjir rob di Belawan sudah terjadi bertahun-tahun.

Menurut dia, akhir-akhir ini warga tidak melihat upaya penanganan dari pemerintah.

"Mereka hanya membuat rencana-rencana, tetapi sampai sekarang belum ada yang terealisasi," kata dia.


Menurut Chairil, drainase juga sudah rusak parah.

Reklamasi di pesisir Belawan juga semakin memperparah bencana yang tak kenal musim itu.

"Setiap kali turun hujan, setiap kali air pasang, tempat tinggal kami selalu terendam air laut," kata dia.

Warga yang berunjuk rasa mendesak Pemprov Sumut, Pemkot Medan dan para wakil rakyat di DPRD Medan dan DPRD Sumut untuk segera mengatasi masalah itu.

Salah satunya dengan membangun tanggul pencegah rob di pinggr pantai, seperti yang selama ini dijanjikan pemerintah.

Mereka juga meminta pemerintah segera merestorasi hutan mangrove yang selama ini menjadi tanggul alami sebagai penyangga air laut dan keseimbangan ekosistem di Belawan.

"Hutan mangrove di tempat kami sudah rusak. Kami minta segera diperbaiki," kata Chairil.

Setelah sekitar 1 jam lebih menyampaikan tuntutan di sana, massa kemudian membubarkan diri.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi belum tiba di Medan, usai mendampingi kontingen Sumut di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/18/153108778/protes-banjir-rob-bertahun-tahun-warga-belawan-mandi-air-laut-di-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke