Salin Artikel

Mata Kakek Alin Berkaca-kaca Lihat Rumahnya, Dulu Nyaris Roboh, Bocor Sana-sini, Kini Jadi Layak Huni

Matanya tampak berkaca-kaca menahan haru luar biasa melihat rumahnya yang baru dan kini layak huni. 

Di tengah hujan yang mengguyur Desa Karangsinom dan sekitarnya, ia bersyukur rumah barunya tak lagi bocor. Ia dan istrinya, Nesih, kini tak lagi harus mengungsi.

"Alhamdulillah," kata Alin kepada Kompas.com, saat ditemui di rumahnya, Senin (18/10/2021). 

Nyaris roboh, bocor sana-sini

Dia bercerita, sebelum dibangun melalui rumah layak huni (rulahu), rumah dari bilik bambu Alin nyaris roboh. Rumah kakek nenek itu pun tak layak untuk dihuni.

Kakek Alin sendiri bekerja sebagai buruh tani yang mendapat hasil bagi tiga bulan sekali.

"(Upah) Paling besar sejutaan (dalam tiga bulan)," kata dia.

Alin pun bersyukur Pemerintah Kabupaten Karawang membangunkan rumahnya. Sehingga ia tak khawatir rumah roboh, kebocoran, maupun dari hembusan angin kencang.

"Saat ini dari fasilitas kebersihan, MCK, juga memadai," kata dia.

Cerita Nurjanah, dapat bantuan rumah layak huni Pemkab Karawang

Hal sama diungkapkan Nurjanah (22). Rumahnya sebelumnya sudah doyong, nyaris roboh.

Jika hujan, ia dengan suami dan orangtuanya pun menumpang ke rumah saudaranya.

Sedang untuk memperbaikinya sendiri keluarganya tak mampu.

Suaminya bekerja di pabrik kardus dengan penghasilan Rp 700.000 tiap dua minggu.

"Sekarang setelah dibangun enaken (nyaman). Ini juga langsung dihuni," kata Nurjanah, di rumahnya. 

Baru dua dibangun dari 150 yang diajukan

Kepala Desa Karangsinom Nano Karno mengatakan, rumah Kakek Alin dan Nurjanah merupakan dua dari enam rumah tidak layak huni (rutilahu) yang telah dibangun 2021 ini.

Sedang total rutilahu di desa itu ada sekitar 150 rumah.

Nano mengaku sudah mengajukan kepada pihak terkait.

"Kita sudah ajukan, kita juga sesuaikan dengan permohonan dari masyarakat," kata Nano.


Wabup Aep kebut pembangunan Rulahu untuk warga Karawang

Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, rumah Alin dan Nurjanah dikerjakan dalam waktu 15 hari. Ia berharap keduanya berikut keluarganya bisa tinggal dengan nyaman.

Aep menyebut pada 2021 ada 1.500 rulahu yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Selain itu juga ada bantuan rulahu dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

"Rulahu dari pemerintah ini untuk masyarakat yang mempunyai alas hak tanah. Sedang yang tidak pembangunannnya menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility)," ungkap Aep.

Pembangunan rulahu merupakan salah satu fokus Pemkab Karawang, disamping pendidikan dan kesehatan.

Di Karawang sendiri tercatat ada sekitar 52.000 rutilahu. Pembangunannya dilakukan berdasar skala prioritas.

"Kita berdasarkan skala prioritas berdasarkan kondisi rumahnya. Yang parah kita bangun dulu. Tahun depan kita tambah, lebih banyak dari tahun ini," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/18/140441578/mata-kakek-alin-berkaca-kaca-lihat-rumahnya-dulu-nyaris-roboh-bocor-sana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke