Salin Artikel

"Di Atas seperti Tenang, di Bawahnya Berputar Pusaran Air Sangat Deras, Akhirnya Saya Memilih Menyelamatkan Diri Saja"

KOMPAS.com - Kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh pelajar MTs Harapan Baru Cijantung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berujung duka.

Sebanyak 11 orang siswa dilaporkan tewas akibat terbawa arus sungai dari hulu saat menyusuri Sungai Cileueur, tepatnya di Dusun Weta, Desa Utama, Cijeungjing, Jumat (15/10/2021) sore.

Menurut warga, lokasi susur sungai yang tewaskan 11 siswa MTs tersebut biasa dijadikan warga untuk memancing.

Meski permukaannya kelihatan tenang, menurut warga sekitar sungai tersebut memiliki muara yang sangat dalam.

Di bagian bawah sungai bahkan terdapat pusaran air akibat adanya belokan sungai.

"Bahaya memang di sini, betul juga di sini tempat mancing, cuma kalau dipakai berenang, bahaya di sini kalau enggak biasa mah. Bisa-bisa terseret air di dalam dan tak bisa ke permukaan lagi," kata seorang warga bernama Dian (49).


Saat peristiwa itu terjadi, Muslim, salah satu warga yang berusaha menolong siswa MTs Harapan Baru yang tenggelam di sungai tersebut mengaku kesulitan karena di bawah berputar pusaran air yang sangat deras.

"Memang di atas seperti ini seperti tenang, padahal di bawahnya berputar pusaran air sangat deras itu Pak," kata Muslim.

Karena tak sanggup, Muslim yang sudah dianggap warga setempat biasa menyelam di muara itu langsung memilih untuk menyelamatkan diri.

"Akhirnya saya memilih mencari jalan lagi dari pusaran air bawah untuk menyelamatkan diri saja," ungkapnya. 

Kata Muslim, di bawah muara tersebut tidak ada bebatuan sama sekali dan hanya tanah keras yang terbentuk oleh tekanan pusaran air.

"Soalnya, saya menyelam beberapa kali di bawah itu tidak ada batu sama sekali," ujarnya.

Menurutnya, para korban lama muncul ke permukaan karena terbawa memutar pusaran air dan bukan menyelip di bebatuan.

"Bukan menyelip di bebatuan, tapi di bawah memutar terbawa arus sungai pusaran air di bawah muara itu. Batunya terempas pusaran air dan terpental ke aliran sungai yang dangkal. Nah, kalau yang dangkal sungainya itu lihat banyak batunya," ungkapnya.


Kata Muslim, para korban berhasil diangkat dari dasar sungai menggunakan alat khusus setelah Tim SAR gabungan datang.

"Korban berhasil diangkat di bawah muara sungai pakai alat khusus. Kalau pakai cara ngobeng beberapa kali tak berhasil," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meninggal saat kegiatan pramuka susur sungai di Sungai Cileueur, tepatnya di Dusun Wetan RT 01/RW 01, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021) sore.

Korban meninggal terdiri dari delapan laki-laki dan tiga perempuan.

Pihak MTs Harapan Baru menyebut, kegiatan susur sungai rutin digelar setiap tahunnya dan diperuntukkan bagi siswa kelas VII yang baru masuk ekskul Pramuka di sekolah tersebut.

Pihak MTS mengklaim bahwa sudah melakukan survei lokasi sebelum kegiatan berlangsung.

 

(Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor : Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/17/110048178/di-atas-seperti-tenang-di-bawahnya-berputar-pusaran-air-sangat-deras

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke