Salin Artikel

Cerita YouTuber Phesi Esterju, Editing Video Sederhana Bisa Dapatkan 555.000 Subscriber, Ini Rahasianya

Berkat keseriusannya, kanal YouTube miliknya, Phesi Esterju yang berisi konten-konten resep masakan, telah memiliki 555.000 subcriber.

“Profesi wartawan, YouTuber, dan ajak ibu-ibu nge-YouTube itu seru,” kata Phesi saat dijumpai di rumahnya, di Kota Bengkulu, Sabtu (16/10/2021).

Phesi menceritakan, menjadi seorang YouTuber berawal dari hobinya menonton YouTube.

Seringnya menonton video membuat Phesi tertarik untuk ikut mengunggah video di platform tersebut.

Namun, saat itu Phesi belum mengetahui bahwa dari video-video yang diunggahnya di YouTube bisa menghasilkan uang.

“Sekitar tahun 2016 saya mulai posting video. Awalnya video dokumentasi aktivitas anak-anak saya dan saat itu belum tahu ada adsense YoTtube,” ujar Phesi.

Aktivitas menggungah video ini terus berlanjut. Konten yang di-upload semakin beragam.

Salah satunya video resep masakan. Ternyata, video tersebut mendapat respons yang sangat baik. Penonton terus meningkat dan mulai terlihat dolar bermunculan.

Setelah tahu video YouTube bisa dikaitkan dengan adsense untuk menghasilkan uang, Phesi semakin bersemangat untuk terus menggungah video terutama video resep-resep masakan.

Editing sederhana

Phesi memiliki keterampilan yang sangat minim dalam dunia fotografi dan videografi, sehingga video yang diunggah hanya melalui proses penyuntingan yang sangat sederhana.

“Kalau liat video saya dulu itu malu sekali, mana hanya direkam pake kamera itu pun suka goyang-goyang,” katanya sembari tertawa.

Namun, Phesi tidak menyerah, dia terus belajar. Menurutnya, sumber ilmu untuk mengetahui adsense, memproduksi video yang baik, dan mengelola YouTube bertebaran di mana pun. Tinggal mau atau tidak untuk belajar.

Keinginan dan kemauan Phesi untuk mempelajari proses penyuntingan pelan-pelan berbuah manis.

Kualitas editing videonya semakin membaik dan menjadi rapi. Subcriber pun terus meningkat berbanding lurus dengan dolar yang didapat.

“Saya ingat sekali gaji pertama saya di YouTube waktu itu sekitar Rp 3 juta lebih yang saya kumpulkan selama beberapa bulan. Setelah itu, setiap bulannya saya rutin mendapat surat cinta pencairan gaji dari Google adsense,” ujar Phesi.

Selain dari adsense, Phesi juga mendapatkan kontrak ekslusif semua brand alat eletronik yang digunakannya saat membuat video.

“Ya, pendapatannya lumayan. Sekarang saya bisa banyak menabung serta menyiapkan rencana pendidikan anak-anak sambil sesekali liburan,” kata Phesi singkat.

Phesi mengatakan, YouTube tidak hanya memberinya keuntungan secara ekonomi, tetapi juga memberi banyak pengalaman.

Keberhasilannya mengelola channel YouTube membuatnya sering diundang untuk berbagi pengalaman menjadi seorang konten kreator.

Ia kerap diundang menjadi pemateri, baik skala lokal dan nasional.

Khususnya di Bengkulu, Phesi banyak menginspirasi para pemuda dan juga ibu-ibu rumah tangga untuk mengelola YouTube.

Para ibu rumah tangga sekarang mengikuti jejaknya dan sukses menjadi YouTuber.

“Beberapa ibu rumah tangga dan anak muda yang awalnya bingung tidak ada penghasilan. Saya kumpulin, ajarin nge-YouTube, lalu mereka sekarang juga sukses dan gaji mereka juga sudah puluhan juta. Tidak lama sekitar enam bulan mereka udah tarik gaji dari Google,” ujar Phesi sambil tertawa.

Bagi Phesi, melihat rekan-rekannya sukses merupakan sebuah keberhasilan yang nilainya lebih dari uang.

Ilmu yang dia berikan dapat bermanfaat bagi orang banyak, terutama bagi mereka yang telah sukses.

Ada trik khusus mendapatkan 555.000 subscriber?

Phesi mengaku tidak memiliki trik khusus untuk menjadi YouTuber dan mendapatkan 555.000 subscriber.

Menurut Pheri, yang terpenting adalah kemauan untu belajar serta konsistensi.

Seiring waktu, seorang konten kreator akan menemukan sendiri apa yang baik untuk channel YouTube-nya.

“Karena setiap channel memiliki konten yang berbeda sehingga memiliki penonton yang berbeda. Apalagi perkembangan konten dan selera penonton di medsos itu berubahnya cepat sekali, jadi tidak ada standar baku. Terpenting itu kemauan untuk terus belajar dan konsisten mengupload video,” ujar Phesi.

Ingin terus menjad YouTuber?

Phesi mengatakan, selama YouTube masih ada, dia akan terus menggunggah video.

Namun, untuk berjaga-jaga, Phesi mulai menjajal beberapa platform media sosial lain.

“Kita tetap harus mengikuti perkembangan zaman, makanya saya sekarang mulai menjajal platform medsos lain,” ucap Phesi.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/17/070000278/cerita-youtuber-phesi-esterju-editing-video-sederhana-bisa-dapatkan-555.000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke