Salin Artikel

Dianiaya Suami, Jasmi Embuskan Napas Terakhir di Pangkuan Anak, Ini Kisahnya

Hari itu, Jumat (15/10/2021) pagi, Jasmi dianiaya oleh suami sirinya berinsial IA (48), warga Kabupaten Lamongan.

Selama ini Jasmi dan IA tinggal di sebuah gudang di Perum Tirto Agung, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Sehari-hari  IA bekerja sebagai kuli bangunan,

Gudang tersebut menjadi saksi bisu penganiayaan IA yang mengakibatkan Jasmi meninggal dunia.

Dituduh selingkuh dengan pria lain

Berdasarkan pemeriksaan polisi, penganiayaan berawal saat Jasmi dan suami bertengkar hebat pada Jumat pagi.

Pertengkaran terjadi karena IA menuduh istri sirinya berselingkuh dengan pria lain.

Tak hanya adu mulut, antara IA dan Jasmi terjadi kontak fisik. Mereka berdua saling memukul.

Karena emosi, IA kemudian mengambil sebatang besi dan memukulkannnya ke kepala Jasmi sebanyak tiga kali. Pukulan tersebut mengakibatkan Jasmi tersungkur.

Sementara itu dalam kondisi kritis, Jasmi menghubungi anaknya, Septia yang sedang bekerja. Saat itu Jasmi meminta tolong dan mengatakan sedang bertengkar lalu dipukuli dengan ayah tiri Septia.

"Waktu ibu telepon itu bilang dipukuli. Dan rumah dikunci dari luar. Saya kaget, terus teleponnya ditutup. Saya kemudian izin pulang. Itu sekitar pukul 10.30 WIB kalau enggak salah," cerita dia.

Septia yang sedang bekerja langsung izin pulang untuk menemui ibunya.

Setiba di tempat tinggal sang ibu, Septia langsung masuk ke rumah melalui pintu belakang dan menemukan ibunya terkapar bersimbah darah.

Septia kemudian memangku ibunya dan tak lama kemudian sang ibu menghembuskan napas terakhirnya.

Hal tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Mirzal Maulana.

Ia mengatakan kasus tersebut terungkap saat polisi mendapatkan informasi penemuan mayat wanita yang bersimbah darah.

“Setelah mengumpulkan keterangan-keterangan dan temuan ada luka di bagian kening atau pelipis mata sebelah kiri dua luka, kemudian kepala belakang sampek kulit kepalanya terkelupas, sehingga korban kehabisan darah meniggal di pangkuan putranya,” papar Mirzal.

Mirzal menyebutkan, sebelum meninggal korban sempat menhubungi putranya dengan kondisi kesakitan dan mengatakan sudah tidak kuat.

Berdasarkan pengakuan putra korban, kondisi rumah ibunya sudah terkunci.

"Pada saat putranya datang kondisi pintu rumah sudah terkunci. Tapi, sebelum meninggal sempat komunikasi dengan putranya minta tolong. Karena sudah enggak kuat, karena mungkin kondisinya sudah kehabisan darah," ungkap Mirzal.

Tiba di Nganjuk, ia berubah pikiran dan menyerahkan diri ke polisi. Dari Terminal Nganjuk, ia naik bus lagi dan turun di Mapolsek Bogor, Ngajuk.

“Dia turun dulu di Terminal (Nganjuk), kemudian melanjutkan naik bus lagi baru turun ke depan mako (Polsek Bagor), enggak kemana-mana,” kata Kapolsek Bagor, AKP Tommi Hermanto.

Tommi menjelaskan, IA tiba di Mapolsek Bagor sekitar pukul 11.30 WIB. Kepada polisi, IA mengaku telah membunuh istri sirinya di Rungkut, Surabaya pada Jumat pagi.

“Awalnya kita tidak percaya dengan pengakuan, tapi melihat gelagat dia yang sangat menyesali perbuatannya kita laksanakan kroscek ke Polsek Rungkut,” tutur Tommi.

Mendapati pengakuan itu, polisi mengecek informasi tersebut ke Polsek Rungkut, Surabaya.

“Dan dari hasil kroscek dengan Polsek Rungkut, kami mendapatkan kejelasan bahwa benar dengan alamat yang kami sebutkan tadi, Rungkut Surabaya, tadi pagi telah terjadi tindak pidana pembunuhan,” sambung dia.

Tommi menyebutkan, IA membunuh istrinya pada pukul 07.00 WIB. Kepada polisi, IA mengaku nekat membunuh istrinya karena menduga korban telah selingkuh dengan pria lain.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Priska Sari Pratiwi, Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/16/122500978/dianiaya-suami-jasmi-embuskan-napas-terakhir-di-pangkuan-anak-ini-kisahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke