Salin Artikel

Kritik Wacana Pembubaran Densus 88, Warga Yogyakarta Larung Wayang Buto Cakil, Ini Maknanya

KOMPAS.com - Munculnya wacana pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror membuat resah sejumlah warga di Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok Aku Cinta Indonesia (ACI).

Sejumlah warga itu pun menggelar larungan wayang Buto Cakil di Jembatan Gondolayu.

Koordinator ACI Ki Demang Wangsafyudin menjelaskan, tokoh Buto Cakil dipilih bukan tanpa alasan.

Karakter itu, dalam cerita pewayangan, mati berdiri karena senjatanya sendiri yaitu keris.

Sementara kegiatan larung ini, katanya, sebagai simbol membuang pikiran-pikiran angkara murka dalam hal ini pikiran wacana pembubaran Densus 88.

"Aksi ini menginginkan tetap ada Densus 88 yang selama ini memberantas terorisme, ada jiwa angkara murka yang keblinger ingin menghapus Densus 88," katanya saat ditemui di Jembatan Gondolayu, Kamis (14/10/2021).

Menurut ACI, Densus seharusnya tidak hanya dipertahankan tetapi justru diperkuat.

Hal ini mengingat terorisme sangat mengganggu dan memperburuk citra Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumnya, proses larung itu diawali dari kawasan Tugu Pal Putih.

Para anggota ACI berkumpul dan membakar kemenyan. Tak lupa mereka menyanyikan lagu Jawa, lengkap dengan pakaian adat Jawa.

Setelah itu mereka berjalan menuju Jembatan Gondolayu dan melarung wayang Buto Cakil.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/15/180843278/kritik-wacana-pembubaran-densus-88-warga-yogyakarta-larung-wayang-buto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke