Salin Artikel

TNI AL Antisipasi Potensi Tsunami Banten akibat Letusan Anak Krakatau

Dalam simulasi, erupsi Gunung Anak Krakatau menyebabkan gelombang tsunami di pesisir wilayah Provinsi Banten.

TNI Angkatan Laut bersama instansi lainnya mengerahkan ambulans, kapal laut hingga helikopter untuk mengevakuasi korban jiwa dan luka-luka akibat terjangan tsunami setinggi lebih dari 3 meter.

Simulasi ini digelar di Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten, Jumat (15/10/2021).

Panglima Komando Armada (Koarmada) I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah mengatakan, latihan dan simulasi ini mengutamakan pertolongan dan menekan jumlah korban.

"Latihan ini disimulasikan akan terjadi bencana tsunami yang masih bisa diprediksi. Dalam latihan ini kita mencoba proses pengambilan keputusan cepat untuk menanggulangi bencana," kata Asryad kepada wartawan usai menyaksikan simulasi, Jumat.

Menurut Arsyad, latihan diharapkan dapat membuat tindakan penanggulangan bencana lebih cepat dan tepat.

Personel gabungan dari Basarnas, TNI AL, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Polairud Polda Banten, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten diberikan materi latihan atau gambaran dalam melaksanakan evakuasi korban.

"Kami juga menyiapkan berbagai macam kendaraan ambulans, kendaraan SAR, kendaraan mengevakuasi korban, ada helikopter agar bisa mengevakuasi dengan cepat untuk korban kritis yang harus segerea ditangani," ujar Arsyad.

Arsyad mengatakan, apabila terjadi bencana, instansi terkait, khususnya TNI AL dapat bekerja dengan baik.

Untuk diketahui, bencana tsunami pernah melanda pesisir Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018.

Akibat peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda, sedikitnya 426 orang tewas dan 7.202 terluka.

Kemudian, 23 orang hilang akibat peristiwa tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/15/161928978/tni-al-antisipasi-potensi-tsunami-banten-akibat-letusan-anak-krakatau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke