Salin Artikel

Terjadi Selisih Capaian Data Vaksinasi Covid-19 di Gorontalo

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman menjelaskan, selisih data manual dengan dashboard KPCPEN ini karena pengelola data vaksin di lapangan belum diinput.

Selain itu, juga pada proses penginputan, kartu identitas (KTP) peserta vaksinasi tercatat di kabupaten dan kota yang lain.

“Ketika masyarakat Kota Gorontalo melakukan vaksinasi di kabupaten lain maka secara otomatis di dalam dashboard KPCPEN pencatatannya mengikuti domisili. Di sinilah kadang terjadi gap,” kata Yana Yanti Suleman saat memvalidasi data capaian vaksinasi Covid-19 dengan para pengelola data vaksin pemerintah kabupaten dan kota, Rabu (13/10/2021).

Yana Suleman menjelaskan saat ini cakupan vaksinasi Covid-19 Provinsi Gorontalo di dashboard KPCPEN tercatat sebanyak 43,10 persen sasaran dosis pertama, 20,30 persen dosis kedua dan 73,38 persen untuk dosis ketiga.

Sementara untuk data pencatatan dan pelaporan manual dosis pertama 46,90 persen, dosis kedua 20,35 persen serta 81,30 persen dosis ketiga.

Selain itu, untuk pemakaian vaksin oleh kabupaten/kota berdasarkan aplikasi Sistem Monitoring Imunisasi Logistik Elektronik (SMILE) dengan data manual berbeda.

Pada SMILE tercatat sebanyak 85,57 persen, semantara oada data manual sebesar 86,58 persen.

“Setiap kali melaksanakan vaksinasi bisa jadi ada selisih sekitar 0,5 persen antara dosis vaksin yang keluar dan disuntikan. Misalnya dari 10 dosis pada pelaksanaannya, kadang hanya 8 atau 9 dosis yang tercatat. Jadi kemungkinan ada gap atau ada selisih itu ada, tapi tidak terlalu banyak harusnya. Tetapi sekarang ini banyak. Selisih inilah yang akan kita bahas sekarang,” ungkap Yana Suleman.

Hal lain yang memungkinkan terjadinya selisih ini adalah pemutahiran data belum bisa langsung serentak dalam waktu nyata (real time).

Yana Suleman juga menjelaskan, Pemerintah Provinsi Gorontalo saat ini tengah menggelar percepatan vaksinasi yang melibatkan banyak instansi dan lembaga.

Ia mencontohkan 5.000 dosis yang dikeluarkan, maka petugas tidak mampu menginput 5.000 dosis saat ini juga.


Para petugas di lapangan akan menginput kesokan harinya sehingga kondisi ini juga yang menyumbangkan berbedaan dan selisih setiap hari, bahkan jumlahnya semakin besar.

“Ketika petugas di lapangan tidak melakukan pemutahiran, maka solusinya adalah kita cocokan dulu data sekarang, mulai besok harus dimutahirkan datanya supaya tidak ada selisih,” tambah Yana Suleman.

Yana Suleman mengungkapkan saat ini cakupan vaksinasi Covid-19 Provinsi Gorontalo sedang meningkat, baik dosis 1, 2 maupun 3.

Untuk mengurangi selisih cakupan vaksinasi ini, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba meminta dinas kesehatan membentuk tim khusus untuk memonitoring pengelola data vaksin, data SMILE dan pengelola aplikasi PCare di pemerintah kabupaten atau kota, Puskesmas, Polda, Korem, Lanal dan KKP.

“Jumlah orang yang divaksin dan vaksin yang keluar itu harus sama secara rata-rata,” kata Darda Daraba.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/14/190206978/terjadi-selisih-capaian-data-vaksinasi-covid-19-di-gorontalo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke