Salin Artikel

Tinggal 6 Persen Warga Blitar Belum Divaksin, Pemkot Sasar Pemberian Vaksin "Door to Door"

Penyisiran itu dilakukan karena diperkirakan jumlah warga yang belum divaksin tersisa 7.000 orang atau 6 persen dari total sasaran sebanyak 115.850 orang.

"Karena itu untuk vaksinasi massal dalam dua hari ini kita lakukan penyisiran warga yang belum divaksin," ujar Sekretaris Daerah Kota Blitar Priyo Suhartono di sela vaksinasi massal di Gedung Kesenian, Kamis (14/10/2021).

Selama dua hari vaksinasi massal itu, Satgas menyediakan 10.000 dosis vaksin bantuan dari Komando Armada II TNI Angkatan Laut Surabaya.

Menurut Priyo, pihaknya sementara baru dapat memperkirakan data warga Kota Blitar yang belum divaksin karena data di pusat kendali data (KPCPEN) tidak dapat dilihat berdasarkan kategori tempat tinggal.

"Terima kasih Pak Camat dan Pak Lurah yang telah melakukan penyisiran dan kita lihat hari ini ribuan warga menghadiri vaksinasi," ujar Priyo.

Hingga Rabu (13/10/2021), capaian vaksinasi Kota Blitar bagi masyarakat umum untuk dosis pertama sudah mencapai 100,64 persen dari sasaran, dan 69,79 persen untuk dosis kedua.

Berdasarkan laporan capaian vaksinasi tersebut, kebanyakan warga Kota Blitar yang belum divaksin adalah kelompok warga lanjut usia dan remaja usia 12-17 tahun.

Saat ini, masih tercatat 32,13 persen dari 15.006 sasaran lansia yang belum divaksin atau sekitar 4.821 orang.

Sedangkan dari 13.919 sasaran remaja, masih tercatat 39,87 persen atau 5.549 orang belum divaksin.

Vaksin Sinovac dari Koarmada II Surabaya

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Blitar Dharma Setiawan optimistis vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar akan segera mencakup seluruh sasaran yang ditetapkan.

Menurutnya, saat ini kesadaran warga Kota Blitar untuk divaksin sudah tinggi, terdorong oleh kebutuhan untuk dapat menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Vaksin bukan kewajiban lagi, tapi hak warga negara. Asumsinya warga punya hak untuk aplikasi PeduliLindungi supaya bisa diisi aplikasinya. Kalau tidak, risikonya nggak bisa ke mana-mana," ujarnya.

Selain itu, Dharma juga mengakui bahwa masyarakat menjadi lebih antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 saat platform vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac.

"Ini hak warga ya kalau mereka lebih memilih Sinovac yang mereka anggap tidak memberikan efek samping yang berat," kata Dharma.

Meskipun, menurutnya, hal itu tidak berhubungan dengan tingkat efikasi setiap platform vaksin. 

https://regional.kompas.com/read/2021/10/14/152158778/tinggal-6-persen-warga-blitar-belum-divaksin-pemkot-sasar-pemberian-vaksin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke