Salin Artikel

Kapolda: Kasus Penganiayaan Pedagang Pasar, Puncak Gunung Es Premanisme di Sumut

Saling lapor antara pedagang pasar bernama LG dengan BS pun terjadi, yang berujung keduanya sama-sama ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini akhirnya ditarik Polda Sumut dan Polrestabes Medan. 

Dalam keterangan persnya, Selasa (12/10/2021) malam, Kapolda Sumut didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko. 

Paparan itu juga menghadirkan keluarga LG dan juga tersangka BS. 

"(Konferensi pers ini) Dalam hal penanganan perkara saling lapor antara Ibu Gea selaku selaku pedagang sayur yang merasa hak dan dirinya teraniaya kemudian melaporkan kejadian yang terjadi pada tanggal 5 September di Polsek Percut Sei Tuan. Di mana terjadi perkelahian antara Ibu Gea dan Beni beserta teman-temannya," kata Panca. 

Dia menjabarkan, mulai 11 Oktober 2021 perkara untuk laporan BS terhadap LG, setelah dilakukan gelar perkara oleh Ditreskrimum Polda Sumut dan penanganan perkaranya ditarik ke Polda Sumut.

Panca mengaku sudah berbicara dengan LG dan juga pengacaranya. 

"Dengan penetapan tersangka dan panggilan yang dilakukan, yang sebenarnya adalah proses penyidikan yang dilakukan oleh Polsek Percut Sei Tuan, (LG) ini merasa diciderai haknya. Sehingga saya bisa paham kenapa, karena Ibu Gea selaku perempuan yang merasa teraniaya," kata Panca. 

Tiga teman BS diminta serahkan diri

Alasan penarikan kasus dari Polsek Percut Sei Tuan ke Polda Jabar adalah agar lebih jelas. Untuk itu, Polda Sumut sudah membentuk tim khusus. 

Polda Sumut juga mengimbau tiga teman dari BS, terduga preman, agar segera menyerahkan diri.

"Saya imbau dengan segenap hati dan saya yakin kalau dalam waktu yang sudah diberikan tidak juga datang, kita akan melakukan upaya paksa supaya clear semua," kata Panca. 

Sementara itu, untuk laporan LG juga ditarik ke Polrestabes Medan. Nantinya, antara penyidik Polrestabes Medan dan Polda Sumut akan melaksanakan gelar perkara bersama untuk menentukan langkah selanjutnya.

Dengan ditariknya penanganan ke Polda Sumut dan Polrestabes Medan, Panca berharap kasus ini tidak lagi menjadi polemik dan dapat memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak. 


Gunung es kasus premanisme di Sumut

"Saya sudah katakan, tidak ada ruang dan tempat untuk premanisme di Sumatera Utara. Ini bagian puncak gunung es yang sudah berlangsung sejak lama," kata Panca. 

Panca mendengarkan cerita LG sebagai pedagang sayur, yang selama setahun "dikutip" untuk pungutan selama berdagang.

Ternyata selama setahun berdagang, pasar tersebut bukanlah pasar resmi, tapi pasar yang dikelola pemuda setempat. Sehingga "uang keamanan" pun diberikan ke pemuda setempat. 

"Tetapi bukan Beni (BS) yang selama ini meminta. Permintaan itu adalah, saya tanya, saya dalami, kenapa diberikan, karena itu adalah bagian dari uang keamanan untuk pemuda setempat," lanjut Panca. 

LG: sudah kasih uang kutipan, BS juga meminta...

Lebih lanjut, LG berpendapat bahwa tersangka BS bukan orang berhak untuk selama ini meminta (kutipan uang keamanan) karena selama ini sudah secara rutin memberikan. 

"Namun dalam perjalanannya Beni meminta, itu menurut penjelasan dari Ibu Gea, padahal dia sudah memberikan kepada pemuda setempat yang mengelola pasar itu. Ini jadi pelajaran nanti saya akan koorrinasi dengan pemda supaya pasar itu kalau memang resmi harus dikelola dengan mekanisme yang benar," kata Panca.

BS ternyata ditahan dalam perkara lain, bukan karena laporan LG

Dikatakannya, BS sudah ditahan sejak tanggal 7 September dalam kasus perkara yang lain.

Kebetulan saat BS melapor, ada perkara lain yang dilaporkan terhadapnya, sehingga menjadi peluang bagi penyidik untuk melakukan penahanan.

Namun, Panca enggan menjelaskan lebih rinci terkait perkara lain yang membuat BS ditahan. 


Status LG dan audit di Polsek Percut Sei Tuan

Menurutnya, sudah ada tim yang dibentuk yang bekerja bukan hanya mencari tersangka lain tetapi mengetaui latar belakang kasus ini sekaligus mengaudit terhadap proses yang menetapkan LG sebagai tersangka. 

"Ini masih berjalan timnya. Akan dilakukan audit. Sabar. Nah, tambahan untuk laporan Ibu Gea, sudah naik sidik dengan tersangka Beni dan kawan-kawan. Saya sudah bicara beni, kasih tau teman-temannya, untuk segera datang untuk minta keterangan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Panca. 

Diberitakan sebelumnya, kasus saling lapor antara LG dan BS bermula saat keduanya terlibat keributan di Pasar Gambir, Tembung, Deliserdang pada Minggu (5/9/2021) pagi.

Video keributan itu viral di media sosial dan terlihat LG berulangkali menerima pukulan dan tendangan dari seorang pria yang kemudian diketahui berinisial BS.

Setelah kejadian itu, BS dan LG membuat laporan di Polsek Percut Sei Tuan. Pada malam harinya, BS diamankan personel Polsek Percut Sei Tuan.

Belakangan muncul curat panggilan dari Polsek Percut Sei Tuan kepada LG untuk hadir sebagai tersangka.

Surat tersebut juga viral di media sosial dan kembali memicu reaksi dari banyak pihak karena dalam unggahannya LG menyebut dirinya dianiaya malah jadi tersangka. 

https://regional.kompas.com/read/2021/10/13/105717178/kapolda-kasus-penganiayaan-pedagang-pasar-puncak-gunung-es-premanisme-di

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke