Salin Artikel

Korban Bom Bali Kecam Usulan Fadli Zon soal Pembubaran Densus 88

Sebagai orang yang pernah menjadi korban aksi terorisme, Suyanto menganggap usulan itu tak waras.

"Saya kira orang yang enggak waras kalau mengusulkan Densus 88 bubar. Saya catat, itu orang enggak waras, orang- orang yang terafiliasi dengan radikalisme," kata Suyanto saat menghadiri peringatan 19 tahun Bom Bali di Kuta, Selasa (12/10/2021).

Suyanto menyebut, Densus 88 Antiteror selama ini sudah sangat membantu dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.

Sebagai korban, ia bahkan mendorong agar Densus 88 diberikan otoritas lebih untuk menanggulangi terorisme di Indonesia.

Ia mengutuk para pihak yang mencoba melemahkan upaya pemberantasan teorisme.

Suyanto mengatakan, bertahun-tahun para korban masih terbayang-bayang dan trauma dengan peristiwa terorisme, terutama bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002.

Bahkan, sebagian korban terpaksa bergantung pada obat-obatan agar secara fisik dan psikis mampu bertahan hidup.

"Saya korban dan mewakili korban sangat tidak setuju bahkan kalau bisa otoritas Densus diberikan lebih. Korban teroris menyatakan tidak setuju," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar juga tak sependapat dengan Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon yang mendesak lembaga Densus 88 sebaiknya dibubarkan.

Boy menyebut, dalam penanggulangan terorisme, Densus 88 memiliki peran dalam penegakan hingga penyidikan kejahatan terorisme.


"Densus kan harus tetap dibutuhkan dalam konteks penegakan hukum kejahatan terorisme. Nanti kalau dibubarkan yang melaksanakan penegakan hukumnya siapa," kata Boy, Selasa.

Boy menyebut, peran dan fungsi Densus 88 dalam penanggulangan terorisme berbeda dengan BNPT.

Menurutnya, BNPT memiliki peran yang fokus di bidang pencegahan, kerja sama, koordinasi dalam konteks penanggulangan yang berbasis penuh kepada pembangunan kesejahteraan masyarakat agar lebih waspada.

Atas dasar itu, ia tetap berada dalam posisi mendukung Densus 88 berperan sebagai penegakan hingga penyidikan kejahatan terorisme.

Seperti diketahui, @fadlizon meretweet sebuah berita berjudul "Densus 88 Klaim Taliban Menginspirasi Terorisme Indonesia".

Menurutnya, terorisme memang harus diberantas tapi bukan dijadikan komoditas.

"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau islamifobia. Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja, terorisme memang harus diberantas tapi jangan dijadikan komoditas," kata Fadli Zon di akun Twitter pribadinya, Rabu (6/10/2021).

https://regional.kompas.com/read/2021/10/12/201755078/korban-bom-bali-kecam-usulan-fadli-zon-soal-pembubaran-densus-88

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke