Salin Artikel

Sempat Berdiri Selama 4 Hari, Boneka Squid Game di Surabaya Akhirnya Dibongkar Satpol PP

Pembongkaran patung boneka berambut kuncir dua itu dilakukan karena keberadaannya dinilai melanggar aturan protokol kesehatan dan menimbulkan kerumunan.

Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto membenarkan bahwa patung boneka tersebut menyebabkan kerumunan di sekitar lokasi.

"Segala sesuatu yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan berdampak pada ketentraman serta ketertiban masyarakat, kami antisipasi, apalagi saat ini masih pandemi Covid-19," kata Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto mengaku bahwa dirinya telah memanggil pemilik kafe di lokasi berdirinya patung tersebut.

"Tadi sudah kami panggil dan sudah kami mintai keterangan," kata dia.

Eddy menjelaskan, keberadaan patung boneka itu melanggar tiga aturan hingga akhirnya harus dibongkar.

Pertama, lokasi berdirinya patung boneka Squid Game tersebut adalah jalur pedestrian atau lokasi pejalan kaki. 

"Lokasi itu memang tempat bagi pedestrian tidak boleh digunakan fungsinya selain pejalan kaki. Sesuai dengan Perda Nomor 2 Tahun 2020 dan Perda Nomor 10 Tahun 2010 tentang penggunaan jalur pejalan kaki," papar dia.

Kedua, lanjut Eddy, lokasi tersebut merupakan salah satu cagar budaya yang berada di Kota Pahlawan.

Walaupun status tanah lokasi itu sudah menjadi hak milik warga.

"Kebetulan gedung itu cagar budaya, pemanfaatan cagar budaya ini walaupun itu sudah hak miliknya warga atau perseorangan. Tapi untuk pemanfaatannya harus mendapatkan rekomendasi dari tim cagar budaya Kota Surabaya," tutur dia.

Menurutnya, untuk menempel ornamen di tembok atau mengubah tembok atau cat harus izin lebih dahulu ke tim cagar budaya.

"Dan mereka belum mendapatkan rekomendasi," beber dia.

Bahkan sejak berdiri boneka, tersebut langsung viral hingga dikunjungi banyak orang.

Eddy menyampaikan, hasil pemeriksaan terhadap pemilik restoran bernama Deryan, pemasangan patung boneka Squid Game itu dilakukan untuk mengenalkan usaha barunya yang segera diresmikan.

Dia mendirikan patung boneka Squid Game lantaran serial Squid Game tengah menjadi popularitas, dan pemilik mengakui bahwa patung tersebut belum mendapatkan izin.

"Mereka mengakui memang belum mendapat izin. Langkah yang kami lakukan langkah persuasif alat peraganya kami amankan di kantor satpol PP Surabaya," sebut Eddy.

Kendati demikian, Eddy sudah meminta kepada pemilik kafe agar mengurus izin rekomendasi kepada tim cagar budaya untuk memanfaatkan gedung tersebut menjadi restoran.

"Nah kita sudah minta agar mereka mengurus perizinannya. Termasuk perizinan kepada tim cagar budaya pemanfaatan untuk gedungnya. Sekaligus nanti IMB-nya supaya bisa keluar izin untuk restorannya," pinta dia.

Selain sudah mengakui belum mendapatkan izin, pemilik kafe juga mengaku tidak tahu bahwa yang dilakukan adalah bentuk pelanggaran.

"Setelah dilakukan pemeriksan pemilik dari kafe itu mengaku tidak tahu, 'kita tidak tahu, Pak, kita hanya memperkenalkan bahwa tempat ini akan jadi restoran, kita hanya mau menyampaikan info restoran itu saja kuncinya'," sebut Eddy menirukan pemilik kafe.

Patung Boneka Squid Game tersebut viral di media sosial setelah berdiri sejak tanggal (7/10/2021), atau sekitar 4 hari lalu.

Keberadaan patung boneka Squid Game menarik minat masyarakat untuk berswafoto hingga menimbulkan kerumunan.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/11/175720378/sempat-berdiri-selama-4-hari-boneka-squid-game-di-surabaya-akhirnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke