Salin Artikel

Dugaan Pemerkosaan Anak di Luwu Timur, Plt Gubernur Sulsel: Tim Sudah Turun Usut Faktanya

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meminta agar kasus asusila yang menimpa tiga anak oleh ayah kandungnya sendiri di Kabupaten Luwu Timur diusut secara tuntas.

Menurutnya, kekerasan seksual terhadap anak menjadi perhatian serius. Jika benar adanya, ini di luar batas dan tidak rasional.

“Tidak rasional, tim akan turun untuk lihat faktanya,” kata Andi Sudirman dalam keterangan resminya yang diterima, Senin (11/10/2021).

Ia mengatakan, tim akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk secara bersama-sama melakukan penyelidikan kembali terkait kasus ini.

Apalagi, pelaku kekerasan seksual terhadap anak ini pernah terdengar 2019 lalu dan muncul kembali jadi perlu diusut tuntas kebenarannya.

“Kita beri kesempatan kepada teman-teman aparat penegak hukum dan tim untuk bekerja bersama dan selidiki. Perlu melakukan penyelidikan secara menyeluruh sesuai prosedur dan ungkap kasus ini dengan sebenar-benarnya,” jelasnya.

Andi Sudirman mengatakan, dirinya telah meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (P3A Dalduk KB) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk berkoordinasi dengan Pemkab Luwu Timur.

“Saya sudah minta Kadis P3A untuk turun koordinasi dengan Pemkab Lutim. Termasuk pendampingan kepada keluarga korban,” jelasnya.

Diketahui, kasus dugaan pemerkosaan yang dialami tiga orang anak berusia di bawah 10 tahun di Lutim pada 2019 baru-baru ini viral di media sosial.

Berdasarkan laporan ibu kandung ketiga anak, terduga pelaku tak lain ayah kandung mereka sendiri.

Adapun Polres Lutim sebelumnya telah menutup kasus ini karena menganggap lemahnya barang bukti yang ada.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/11/103702378/dugaan-pemerkosaan-anak-di-luwu-timur-plt-gubernur-sulsel-tim-sudah-turun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke