Salin Artikel

Mencegah Lahan Gambut dari Kebakaran, Menjaga Pesisir dari Abrasi, di Sei Pakning Riau

Sungai atau Sei Pakning juga merupakan wilayah kerja PT Kilang Pertamina Internasional Unit II Sei Pakning.

Warga di Sei Pakning, dibantu Pertamina, mengembangkan upaya menjaga lahan desa dari kebakaran lahan gambut dengan menanam nanas. Dulu, warga di wilayah ini menganggap lahan gambut sebagai sumber bencana, karena jika terbakar, apinya tak hanya membakar lahan tapi juga dalam tanahnya.

Jika lahan terbakar, pemadamannya tidak mudah karena bara api masih tersimpan dalam tanah. Pemadaman lahan gambut yang terbakar bahkan bisa dalam hitungan minggu.

Lahan gambut ini juga sangat kering dan sulit jadi lahan pertanian. Untuk itulah ditanam nanas di lahan gambut sejak 2017, sebagai tanaman yang bisa bertahan di lahan gambut serta menjadi sekat bakar ramah lingkungan jika terjadi kebakaran.

Penanaman nanas di Kampung Jawa ini sudah sampai 25 hektar. Buah nanas diolah jadi aneka oleh-oleh seperti keripik, sirup dan dodol melalui Koperasi Tani Tunas Makmur. Warga juga memanfaatkan limbah kulit nanas tersebut menjadi tas untuk mengurangi penggunaan plastik.

Pemasaran produk olahan nanas selain di Sungai Pakning, juga merambah Dumai dan Pekanbaru, bekerja sama dengan sejumlah tempat penjualan oleh-oleh.

Belakangan, lahan gambut di wilayah ini dikelola menjadi Ekowisata Arboretum Gambut, dengan tokohnya bernama Nanang Hariono, salah satu tokoh koperasi dan petani nanas di Dusun Kampung Jawa, Kelurahan Sungai Pakning.

Program pemberdayaan gambut ini masuk dalam Program Kampung Gambut Berdikari.

"Di arboretum gambut ini ada beberapa tanaman khas gambut yang dilindungi, misal kantong semar langka," kata Rahmad Hidayat, Manager CSR Pertamina RU II kilang Sungai Pakning, dalam web seminar E2S Proving League, bertajuk "Kesaksian Local Heroes dalam Memperluas Manfaat CSR BUMN", Sabtu (9/10/2021).

"Ini juga program untuk mendukung program Sekolah Cinta Gambut, di mana ekowisata ini jadi ruang pembelajaran siswa SD di Sungai Pakning," lanjutnya.

Sementara Nanang Hariono bercerita, wilayahnya sangat kering gara-gara gambut, bahkan 1,5 meter dari atas permukaan itu kering dan tidak bisa ditanami, apalagi jika terjadi kebakaran. Kebakaran hebat lahan gambut di Kampung Jawa, katanya, terjadi antara 2013-2015.

Sejak itu, bekerja sama dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk menanggulangi kebakaran lahan gambut, ditemukan solusi nanas sebagai sekat bakar. Beruntung, Pertamina membantu warga membuka lahan untuk sekat bakar nanas tersebut.

"Alhamdulillah, dari 2015 sampai sekarang di Kampung Jawa tak pernah terjadi kebakaran gambut lagi," kata Nanang. "Nanas dan pengolahannya juga jadi income bagi koperasi kami," lanjutnya.


Menanam mangrove, menjaga pesisir dari abrasi

Berjarak setengah jam dari Sungai Pakning, masih di Bengkalis, ada upaya menahan abrasi pantai dengan penanaman mangrove, masih di bawah koordinasi CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit II Sei Pakning.

Nama programnya yakni Program Revitalisasi dan Konservasi Kawasan Mangrove, dengan tokohnya bernama Alpan.

Hingga 2004, abrasi di Desa Pangkalan Jambi, Bengkalis sudah sangat parah sehingga Alpan tergerak untuk melakukan mitigasi abrasi dengan menanam mangrove, bersama Kelompok Mangrove Harapan, yang beranggotakan para nelayan di desa tersebut.

Ia juga bergerak memberdayakan warga pesisir sejak 2017, misal mengembangkan ekowisata mangrove sebagai destinasi wisata lokal di Bengkalis.

Para ibu di desa ini juga digerakkan untuk mengolah hasil perikanan dan mangrove. Misal stik daun jeruju, sirup buah kedabu, hingga dodol.

"Setelah mangrove kami pulih, abrasi berkurang dan ikan jadi lumayan banyak," kata Alpan, masih dalam sesi webinar.

Menurut dia, pembinaan penanaman mangrove yang benar dari CSR Pertamina berdampak pada cepatnya budidaya mangrove. "Kalau dulu hasilnya hanya 10 persen, kini bisa 90 persen," lanjutnya.

"Kemudian kegiatan lain muncul misal budidaya nila air payau sistem pasang surut, hingga pengolahan makanan ringan dari tanaman mangrove. Ada sembilan olahan yang dibuat ibu-ibu nelayan dan anak muda.Semua dengan semangat melestarikan mangrove agar jangan lagi ada abrasi."

CSR BUMN di Indonesia

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding refining and petrochemical Pertamina, memperoleh penghargaan terbanyak pada ajang Proving League 2021; "Kesaksian Local Hero dalam Memperluas Manfaat CSR BUMN.".

Ajang ini diselenggarakan Energy and Mining Editor Society (E2S) secara virtual pada Sabtu, 9 Oktober 2021. Dari 12 kategori, Grup KPI memborong delapan penghargaan.

Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir oleh KPI Unit II Sei Pakning, Bengkalis menyabet The Best of Environment Program. Sementara Program Kampung Gambut Berdirikari menyabet The Best of Disaster Response Program.

Risna Resnawaty, Ketua Dewan Juri E2S Proving League 2021 mengatakan, program CSR perusahaan yang diunggulkan oleh peserta sebagian besar memperkenalkan teknologi baru, pengetahuan baru, dan keterampilan baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Hebatnya, hal baru ini diterapkan dengan cara serta strategi yang sesuai dengan karakter atau budaya setempat,” ujar Risna yang juga Ketua Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran ini.

Menurut dia, jika perusahaan melakukan CSR dengan penuh kesungguhan serta komitmen yang kuat, hal ini pasti berdampak signifikan pada pencapaian SDGs Indonesia.

Sebagai informasi, peserta Proving League 2021 adalah perusahaan yang memperoleh Predikat Emas pada PROPER 2020 atau minimal Kandidat Emas pada ajang yang sama tahun lalu.

Peserta Proving League 2021 adalah manajer CSR dan "local hero" mitra binaan perusahaan, memprespentasikan program CSR perusahaan dan manfaat yang dirasakan mitra binaan dari keberadaan program tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/10/210519278/mencegah-lahan-gambut-dari-kebakaran-menjaga-pesisir-dari-abrasi-di-sei

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke