Salin Artikel

Saat TNI Membawa Harapan Jadi Kenyataan untuk Warga Desa Rambangaru Melalui TMMD ke-112

RAMBANGARU, KOMPAS.com - Raut wajah David Ndaku Ewu (30) terlihat ceria di depan rumahnya, Sabtu (9/10/2021). 

David adalah warga Kampung Pakambalang, Dusun Hambuang, Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sorotan matanya tampak tajam di bawah terik matahari yang terasa menyengat kulit.

Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 13.25 Wita.

Kampung tempat tinggal David yang berada di tengah padang sabana itu berjarak kurang lebih 43 kilometer ke arah barat dari Waingapu, ibu kota Sumba Timur.

Hampir semua wilayah di Kecamatan Haharu merupakan padang sabana.

Wilayah tersebut selalu mengalami kekeringan meteorologis setiap tahun.

Bahkan, laporan Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang pada 10 September 2021, saat ini Kecamatan Haharu berstatus awas dengan lebih dari 61 hari tanpa hujan.

Sementara sebagian besar warga di sana bekerja sebagai petani.

David menceritakan, selama ini ia menanam kacang tanah dan jagung saat musim penghujan pada periode Desember hingga April.

Padahal, di lahan pertanian milik David ada irigasi yang sudah dibangun pada beberapa tahun lalu.

Irigasi itu membentang dari sungai yang airnya mengalir sepanjang musim.

Namun, aliran air irigasi tersebut tidak sampai di areal pertanian milik David dan beberapa warga lain.

Hal itu disebabkan oleh kerusakan pada bagian dasar serta samping kiri dan kanan bangunan irigasi.

Menurut David, bangunan irigasi di areal miliknya dan beberapa warga lain itu rusak pada usia belum sampai setahun setelah dibangun sekitar delapan tahun lalu.

Sejak saat itu, David dan sejumlah petani lain hanya bertanam jagung dan kacang tanah pada musim penghujan.


Untuk menghidupi istri dan ketiga orang anaknya yang masih kecil, David numpang bertanam padi di sawah milik orangtuanya.

Sawah itu berlokasi di dekat bangunan irigasi yang masih dialiri air.

Selama ini, David ingin membudidayakan tanaman kacang tanah dan jagung untuk menjadi sumber pendapatan keluarganya.

Namun, hal itu masih sebatas asa karena kacang tanah dan jagung hanya dipanen sekali dalam setahun pada musim penghujan. 

Hingga pada pertengahan September 2021, harapan David sudah mulai menemukan kenyataan.

Pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-112 menjadi awal dari sebuah perubahan untuk David dan sejumlah warga lain di Kampung Pakambalang. 

Adapun, kegiatan TMMD ke-112 di Desa Rambangaru dimulai sejak 15 September 2021 hingga 14 Oktober 2021.

"Pertama itu rehab selokan. Setelah itu, (TNI) bantu buka lahan (pertanian) dengan traktor besar," kata David, kepada Kompas.com, Sabtu.

"Sebelum selokan bagian ini diperbaiki, memang airnya batas di sebelah saja. Kan tidak bisa lewat lagi airnya. Karena selokannya sudah rusak parah," ujar David menambahkan.

Saat ini, selokan yang melintas di areal pertanian milik David dan sejumlah warga lain sudah dialiri air.

Lahan pertanian milik David dan beberapa warga Kampung Pakambalang juga sudah dibajak selama kegiatan TMMD ke-112.

David mengatakan, ia akan segera melakukan pengerjaan secara mandiri agar air selokan dapat mengalir ke seluruh areal lahan miliknya yang sudah semakin luas.

Dengan demikian, ia bisa menanam kacang tanah dan jagung sebanyak dua kali dalam setahun.

"Ke depannya, bulan September juga bisa ditanam (jagung dan kacang tanah). Jadi, tidak harus menunggu musim penghujan lagi," ungkap David.

"Kami sebagai masyarakat sipil cukup terbantu dengan program TMMD ke-112. Kami sangat berterima kasih dengan adanya bantuan-bantuan seperti ini," ujar David lagi.

Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 1601/Sumba Timur Letkol Czi Dwi Joko Siswanto mengatakan, ada sejumlah pertimbangan sehingga Desa Rambangaru dijadikan sebagai lokasi sasaran dari kegiatan TMMD ke-112.

"Dan, di samping itu juga ada upaya dari kami TNI untuk ikut berpartipasi dan berpikir bagaimana cara dan upaya agar Rambangaru ini di dalam pertumbuhan ekonominya bisa meningkat untuk waktu ke depannya," lanjutnya.

Oleh karena itu, terdapat kegiatan fisik dan nonfisik dalam TMMD ke-112 di Desa Rambangaru.

Kegiatan fisik meliputi perbaikan irigasi sepanjang 200 meter, pengerjaan jalan desa, pembangunan kantor desa, dan renovasi gereja.

Untuk memastikan efektivitas air pada irigasi yang sudah diperbaiki itu, prajurit TNI membuka lahan pertanian seluas 10 hektare di lokasi tersebut.

Selain itu, para personel TNI melakukan pembangunan Kantor Desa Rambangaru secara permanen dengan ukuran 16×12 meter.

Kemudian, ada juga pembenahan jalan desa yang rusak parah sepanjang 200 meter.

"Yang kami kerjakan itu (sebenarnya) 1,2 kilometer (km). Karena kami ada tambal sulam juga untuk jalan setelah (lintasan) 200 meter itu. Sehingga kalau kami totalkan itu sebenarnya 1,2 km," ujar Siswanto.

Setelah itu, personel TNI bersama warga juga melakukan renovasi Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Kapunduk, Desa Rambangaru.

Ketua Badan Pelaksana Majelis Jemaat GKS Kapunduk, Pendeta Herilus Lekransy mengatakan, gedung gereja tersebut sudah dibangun pada periode 1986-1987.

"Kondisi bangunan gereja sebelum TMMD ke-112 kemarin itu adalah 70 persen atapnya sudah rusak. Selain itu, hampir sebagian besar tembok sudah lapuk," tutur Herilus.

Gedung gereja tersebut kemudian dilakukan perombakan ulang oleh para prajurit TNI bersama warga setempat.

Saat ini, bangunan gereja yang secara keseluruhan berukuran 30x7 meter itu hampir rampung.

Komandan Satuan Setingkat Kompi TMMD ke-112, Letda Inf I Putu Gede Sudarsana menuturkan, ada sebanyak 108 anggota TNI yang diterjunkan dalam kegiatan TMMD ke-112 di Desa Rambangaru.

Para personel TNI tersebut kemudian dibagi pada sejumlah titik lokasi kegiatan TMMD ke-112.

"Kami diperintah langsung dari Dansatgas (TMMD ke-112) yaitu Pak Dandim (1601/Sumba Timur). Kami mengerjakan ada empat sektor di sini. Di antaranya itu kantor desa, gereja, irigasi, dan jalan," ujar Sudarsana.

Mereka bekerja mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita.

Untuk mempercepat pengerjaan gereja dan kantor desa, para personel TNI bersama masyarakat melakukan lembur mulai pukul 19.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita.

"Kadang juga lebih dari pukul 22.00 Wita. Setelah selesaikan satu target, baru kami istirahat," ujar Sudarsana.

Saat ini, pembangunan kantor desa dan gereja sudah hampir rampung. Sedangkan jalan dan irigasi sudah selesai dikerjakan.

Sementara 10 jenis aktivitas nonfisik TMMD ke-112 sudah menyasar kepada seluruh warga Desa Rambangaru.

Sejumlah jenis kegiatan nonfisik itu antara lain, penyuluhan lingkungan hidup, penyuluhan pertanian, penyuluhan peternakan, penyuluhan bela negara, penyuluhan hukum, penyuluhan penanggulangan bencana alam, penyuluhan stunting, dan penyuluhan pos binaan terpadu (posbindu).

Selain itu, ada penyuluhan dan pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (KB).

Warga juga mendapatkan penyuluhan dan pelayanan posyandu.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa Rambangaru, Hiwa Hambaronja mengatakan, kegiatan TMMD-112 telah menjawab harapan masyarakat setempat.

Kegiatan TMMD-112 sudah membenah akses jalan menuju ke lahan perkebunan dan pemukiman warga.

Hiwa menyebutkan, selama ini kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan.

Kemudian, jemaat GKS Kapunduk akan beribadat lebih khusyuk di dalam gedung gereja yang baru.

Selanjutnya, petani yang selama ini merindukan aliran air irigasi akan segera merasakan manfaat air tersebut.

"Ditambah lagi dengan lahan pertanian yang baru dibuka seluas 10 hektare di Kampung Pakambalang," ungkap Hiwa.

"Bangunan kantor desa yang belum ada selama ini, lalu menjadi ada (karena kegiatan TMMD ke-112). Luar biasa memang. Sepanjang yang saya tahu, ini merupakan kantor desa yang representatif," kata Hiwa.

Dia berharap, program TMMD bisa terus diadakan lagi, tidak hanya di desanya, tetapi di desa lain di Kecamatan Haharu.

"Karena Haharu ini kan masih (serba) terbatas," kata Hiwa.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/10/173749078/saat-tni-membawa-harapan-jadi-kenyataan-untuk-warga-desa-rambangaru-melalui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke