Salin Artikel

Tragedi Kerusuhan Yahukimo, 6 Orang Tewas, 43 Luka-luka, Berawal dari Kematian Mantan Bupati

KOMPAS.com - Tepat sepekan lalu, situasi keamanan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (3/10/2021) terkoyak.

Tiba-tiba sekelompok massa mengamuk dan melakukan pembakaran terhadap sejumlah bangunan.

Akibat kejadian tersebut enam orang tewas dan 43 orang lainnya luka-luka.

"Masyarakat yang meninggal dunia enam orang yang salah satunya diduga adalah pelaku penyerangan. Seluruh jenazah masih disemayamkan di RSUD Yahukimo," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, saat dihubungi melalui sambungan telepon, ketika itu.

Dugaan pemicu kericuhan

Kejadian bermula pada Minggu pukul 12.10 WIT.

Sekelompok orang dari Suku Kimyal tiba-tiba melakukan penyerangan pada masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah minggu di dalam Gereja Gidi Dekai.

Mereka menyerang warga menggunakan senjata tradisional seperti panah dan parang serta alat tajam lainnya.

Kemudian, para pelaku membakar rumah warga, Hotel Nuri UU dan kompleks Perumahan Bambu Dua.

Peristiwa kekerasan tersebut diduga dipicu kematian Mantan Bupati Yahukimo, Abock Busup di sebuah hotel di Jakarta.

Sekelompok masyarakat Kimyal yang tak terima dengan kepergian Abock Busup kemudian mengamuk dan melakukan pembakaran.

Mereka diduga terprovokasi akibat informasi bohong atau hoaks tentang kematian Abock.

Usai insiden tersebut, sebanyak 4.580 warga mengungsi mengamankan diri ke Polres Yahukimo dan Koramil Dekai.

Dua hari kemudian pada Rabu (6/10/2021), jumlah warga yang masih mengungsi dan meminta perlindungan sebanyak 3.609 orang.

Polisi mengatakan, kerusuhan massa itu membuat warga trauma dan ketakutan.

KNPB Diduga terlibat

Polisi mengamankan hinggal 56 orang yang diduga terkait kasus kerusuhan tersebut.

Dari penangkapan tersebut, muncul dugaan bahwa ada keterlibatan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam aksi tersebut.

Sebab, salah satu yang ditangkap merupakan tokoh KNPB Yahukimo, yaitu Ruben Wakla.

"Yang saya tahu dari namanya itu Ruben Wakla," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/10/2021).

Ruben Wakla merupakan seorang mantan narapidana yang pernah dihukum karena terlibat kasus jual beli amunisi di Kabupaten Mimika, pada 2019 lalu.

Saat itu, ia diketahui membeli amunisi dari Senat Soll, tokoh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yahukimo yang saat ini telah meninggal.

Senat Soll ketika kasus itu terjadi masih berstatus sebagai anggota TNI.

Hingga Jumat (8/10/2021), tersangka kericuhan di Yahukimo menjadi 24 orang.

Keesokan harinya atau Sabtu (9/10/2021), petugas meringkus pelaku utama kerusuhan di Distrik Dekai, itu.

"Pukul 04.30 WIT tadi pagi, target pelaku utama MB sudah ditangkap," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, melalui pesan singkat, Sabtu (9/10/2021).

MB, kata Fakhiri, diduga kuat menjadi penggerak massa saat kericuhan yang menyebabkan enam orang tewas.

Hal ini diketahui dari keterangan banyak saksi mata yang telah dimintai keterangan oleh polisi. Untuk selanjutnya, MB akan diproses di Jayapura.

(DHIAS SUWANDI)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/10/060600378/tragedi-kerusuhan-yahukimo-6-orang-tewas-43-luka-luka-berawal-dari-kematian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke