Salin Artikel

Kisah Anggun, Anak Tukang Es Buah di Gresik, Menuju Ajang Kompetisi Matematika Internasional

Bagaimana tidak, dirinya dinyatakan sebagai salah satu peserta terbaik dalam ajang olimpiade matematika tingkat nasional, yang digelar Philippine International Math and Science Olympics (PIMSO) 2021.

Dalam agenda yang dihelat pada 17 April 2021 tersebut, Anggun berhasil meraih predikat silver atau runner up.

Raihan prestasi tersebut bakal mengantarkan Anggun mewakili Gresik di level internasional pada agenda serupa tahun depan.

"Soalnya kemarin agak sulit sih, tapi alhamdulillah saya sudah terbiasa karena latihan," ujar Anggun saat ditemui di MINU Trate Putri Gresik, Sabtu (9/10/2021).

Anak sulung dari dua bersaudara ini mengaku, kendati sudah beberapa kali mengikuti perlombaan matematika, ajang PIMSO 2021 memberikan pengalaman tersendiri baginya.

Terlebih lagi, itulah ajang yang kali pertama diikuti oleh Anggun dengan soal dua bahasa, Inggris dan Indonesia.

"Kemarin soalnya ada yang pakai bahasa Indonesia, ada juga yang Inggris, pengalaman pertama bagi saya. Tapi, berkat bimbingan yang saya ikuti di sekolah dan belajar di rumah, meski agak sulit, bisa saya kerjakan," ucap Anggun.

Anggun merasa terbantu dengan bimbingan dari staf pengajar MINU Trate Putri di luar jam belajar yang rutin dilakukan tiga kali dalam sepekan.

"Cita-cita saya saat ini pengin jadi guru, sebab bisa mengajari dan belajar dari orang lain," ucap Anggun.

Namun, kondisi finansial keluarga yang terbilang pas-pasan tidak membuat Anggun putus asa. Anggun membuktikan bahwa dia bisa mengembangkan bakatnya.

"Selain Anggun, ada adiknya cowok masih berusia enam tahun. Tapi memang sejak kecil itu dia suka sekali dengan matematika, hitung-hitungan," kata ibu Anggun, Istianah.

Kendati perekonomian keluarga terbilang sederhana, bakat akan kecakapan Anggun dalam bidang matematika terasah dengan sendirinya.

Dengan kondisi cukup terbatas, Istianah sebagai orangtua sebisa mungkin memberikan yang terbaik bagi Anggun.

"Prioritas saya memang pendidikan untuk anak. Bersyukur dapat dukungan dari pihak sekolah, ada bimbingan dari guru untuk anak saya. Kalau di rumah ya belajar sendiri, kadang juga mainan kuis tebak-tebakan dengan adiknya karena saya jualan es buah," tutur Istianah.

Istianah menyadari bahwa kemampuan finansialnya tidak seperti keluarga berkecukupan lainnya yang mampu mengikutkan anak mereka ke lembaga pendidikan khusus di luar sekolah, apalagi sampai mendatangkan guru privat untuk mengasah bakat anaknya tersebut.

Dukungan pihak sekolah

Kepala MINU Trate Putri Purwanto mengatakan, pihaknya menyadari bakat yang dimiliki oleh Anggun.

Terlebih lagi, sekolah itu juga memiliki program ekstrakurikuler yang bisa diikuti oleh siswi sesuai dengan bakat masing-masing.

"Sebenarnya tidak hanya Anggun, tapi semua siswi yang ada di MINU Trate Gresik juga kami support sesuai bidang bakat masing-masing agar berprestasi. Tapi untuk sekarang, Anggun ini yang memang kelihatan prestasinya di bidang matematika," ujar Purwanto.

Pihak sekolah selalu menginformasikan kepada orangtua jika ada agenda perlombaan, mulai dari tingkat lokal Gresik, provinsi, nasional, hingga internasional.

Dengan harapan, anak-anak didik dapat berprestasi sesuai dengan bakat masing-masing.

"Tidak hanya akademik, kami juga mendorong supaya non-akademik semua siswi dapat berprestasi, minimal di level kabupaten," kata Purwanto.

Untuk itu, MINU Trate Putri Gresik sudah menyiapkan berbagai fasilitas agar dapat menunjang bakat siswi dalam meraih prestasi seperti program ekstrakurikuler.

Hal itu termasuk bekerja sama dengan orangtua siswi untuk bimbingan khusus dalam mengasah bakat yang dimiliki anak.

"Kami juga mendatangkan guru pembimbing sesuai yang ditempuh oleh siswi, dengan persetujuan dari orangtua mereka. Juga support dana bagi yang tidak mampu, bahkan kami gratiskan kalau memang orangtuanya tidak mampu," tutur Purwanto.

Sebelum Anggun, beberapa siswi MINU Trate Putri Gresik juga dikatakan Purwanto sempat menorehkan prestasi membanggakan, baik di kancah lokal maupun nasional.

Salah satunya, sempat menjadi juara dalam lomba matematika dan sains yang diadakan oleh Kementerian Agama RI pada 2020.

Selain Anggun, Ulum--sapaan Khozainul Ulum--juga menempa siswi MINU Trate Putri Gresik lain yang memiliki bakat matematika.

"Selain Anggun, ada sekitar 20-an siswi yang juga saya bimbing di MINU Trate Putri dalam bidang matematika dan sains. Tapi memang yang menonjol itu Anggun," tutur Ulum.

Sepengetahuan Ulum, Anggun sudah memiliki bakat di bidang matematika dan sains sejak kali pertama masuk sekolah.

Sejak duduk di bangku kelas I, Anggun sudah rajin mengikuti perlombaan matematika dan sains yang diadakan, baik lokal maupun nasional.

"Anaknya itu pendiam tapi cerdas, tahu-tahu sudah selesai begitu saja saat saya berikan latihan soal. Dan memang sejak kelas I, Anggun itu sudah sering peringkat kelas (juara kelas)," kata Ulum.

Ulum menambahkan, sejauh ini pihak sekolah juga sangat mendukung para siswi untuk berprestasi.

Hal itu termasuk membantu pembiayaan perlombaan yang diikuti bila keluarga siswi tersebut terkendala dengan finansial, sehingga siswi tersebut dapat tetap menunjukkan prestasi sesuai bakat yang dimiliki.

"Untuk PIMSO tingkat Internasional yang bakal diikuti oleh Anggun itu dijadwalkan sekitar April tahun depan (2022), tapi belum tahu teknisnya, apakah daring atau berangkat ke Filipina. Kalau memang nantinya berangkat dan tidak daring, pihak sekolah sudah mengatakan siap untuk membantu," beber Ulum.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/09/125421878/kisah-anggun-anak-tukang-es-buah-di-gresik-menuju-ajang-kompetisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke