Salin Artikel

200.000 Liter Air Bersih Didistribusikan bagi Warga di Pulau Terluar Sikka yang Terdampak Kekeringan

Pendistribusian air bersih itu menindaklanjuti surat edaran Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, yang menetapkan Sikka siaga bencana kekeringan, terhitung mulai dari 25 September hingga 24 Oktober 2021.

Kepala BPBD Sikka, Muhammad Daeng Bakir, mengatakan, pihaknya sudah mulai mendistribusikan air bersih sebanyak 200.000 liter ke delapan desa di dalam wilayah Kecamatan Palue, pada Rabu (6/10).

Sebab Palue adalah salah satu pulau terluar di Kabupaten Sikka yang terdampak kekeringan.

"Kemarin kita mulai dengan pendistribusian air bersih untuk 8 desa di kecamatan Palue sebanyak 200.000 liter. Pendistribusian akan dilakukan 10 hari ke depan," kata Daeng saat dihubungi, Kamis (7/10/2021) pagi.

Ia mengatakan, kondisi delapan desa di kecamatan Palue mengalami kekurangan air bersih, karena ketersedian air di bak penampung mulai menipis.

Dalam pendistribusian air bersih tersebut, pihaknya mengharapkan ketersediaan sarana pendukung dari masyarakat terutama bak penampung tandon untuk menampung.

"Kita harapkan masyarakat untuk ikhlas memberikan tempatnya untuk digunakan bersama warga lain," ungkap dia.


Selain delapan desa di Pulau Palue, pihaknya juga akan mendistribusikan 100 tangki air bersih untuk masyarakat Pulau Pemana yang mengalami kesulitan air bersih.

"Untuk masyarakat pulau Pemana kita siapkan 100 tangki air bersih. Semoga bantuan air bersih ini bisa mengatasi kesulitan yabg dialami warga," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/07/103432878/200000-liter-air-bersih-didistribusikan-bagi-warga-di-pulau-terluar-sikka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke