Salin Artikel

70 Desa di Kabupaten Sikka Krisis Air Bersih, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkab

MAUMERE, KOMPAS.com - Kemarau panjang yang melanda NTT, khususnya Kabupaten Sikka mengakibatkan ribuan warga di 70 desa mengalami krisis air bersih.

Menghadapi kondisi itu, Pemkab Sikka melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai mendistribusikan air bersih ke desa-desa terdampak.

Kepala BPBD Kabupaten Sikka, Muhammad Daeng Bakir, mengungkapkan, pihaknya sudah siap mendistribusikan bantuan air bersih untuk 70 desa yang terdampak kemarau panjang tersebut.

"Tim kami siap menyalurkan air bersih untuk 70 desa yang tersebar di 17 kecamatan dengan jumlah kepala keluarga terdampak sekitar 11 ribu,” ungkap Daeng saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (6/10/2021). 

Ia mengatakan, Bupati Sikka telah mengeluarkan surat edaran terkait kondisi kekeringan yang melanda puluhan desa itu.

Dalam surat itu, bupati memerintahkan BPBD Sikka untuk menyalurkan air bersih ke setiap wilayah terdampak kekeringan.

"Pada dasarnya, memang beberapa desa di Kabupaten Sikka setiap tahun mengalami kekeringan. Kita tahu juga curah hujan di wilayah ini sangat kecil. Maka dari itu, pemerintah selalu siap menangani kondisi itu," ujar dia.

Dalam melakukan pendistribusian air bersih, kata Daeng, pihaknya juga telah melakukan pertemuan untuk menyiapkan sarana dan prasarana baik transportasi maupun kelengkapan data.

Untuk mendistribusikan air bersih, BPBD menyewa mobil tangki tambahan untuk menyalurkan air ke desa-desa yang mengalami kekeringan.

Sebab, jumlah mobil tangki air milik pemerintah daerah terbatas.

"Kita juga akan berkoordinasi dengan lintas sektor seperti mobil tangki PDAM, Polri, Kodim untuk membantu menyalurkan air bersih ke desa-desa. Saya kira ini langkah yang kita siapkan untuk menghadapi kekeringan untuk beberapa bulan ke depan,” katanya.

Daeng menambahkan, BPBD Sikka akan mengantisipasi dampak bencana kekeringan hingga tiga bulan ke depan.

Saat ini, lanjut dia, Pemkab Sikka telah menetapkan status darurat bencana kekeringan sejak 25 September hingga 24 Oktober 2021.

"Tim kami sudah siap untuk penanganan dampak kekeringan, terutama pasokan air bersih bagi masyarakat terdampak hingga memasuki musim hujan," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/06/172502978/70-desa-di-kabupaten-sikka-krisis-air-bersih-ini-langkah-yang-dilakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke