Salin Artikel

Bukan karena Vaksin, Pelajar di Jember Ternyata Meninggal akibat Infeksi Sepsis

Investigasi dilakukan di sekolah, Puskesmas, RSD Balung hingga rumah pasien.

“Dari hasil pemeriksaan yang menyebabkan Rahel meninggal bukan karena vaksinasi. Tapi dari infeksi sepsis,” kata Plt Kepala Dinkes Jember dr Lilik Layliah pada Kompas.com via telepon, Rabu (6/10/2021).

Menurut dia, jangka waktu vaksin dengan meninggalnya Rahel terpaut sembilan hari.

Selain itu, setelah mendapat vaksin, pelajar tersebut masih sempat olahraga sepakbola, karena Rahel memang seorang atlet sepakbola.

“Kalau infeksi dari suntikan, tentu di bekas suntik ada tanda-tanda merah atau radang, ini tidak ada,” papar dia.

Keluarga juga sudah menerima penjelasan Dinkes mengenai penyebab meninggalnya korban.

Untuk itu, Lilik meminta agar kasus tersebut tidak disimpulkan sebagai akibat dari vaksinasi.

Sebab, pemerintah sedang gencar menggalakkan vaksinasi bagi masyarakat.

Sedangkan, capaian vaksinasi di Jember masih rendah, yakni sebanyak 26 persen.


Sebelumnya diberitakan, Ananda Rahel Pratama (15), pelajar kelas X SMAN 1 Kencong meninggal dunia sekitar sepekan setelah divaksin.

Mulanya, Rahel mengikuti vaksin pada 10 September 2021 lalu. Setelah itu, daya tahan tubuhnya menurun hingga selama delapan hari.

Kondisi kesehatan pelajar itu tidak berangsur membaik.

Pada Minggu 19 September, Rahel merasa kram usai bangun tidur.

Lalu pada siang hari kakinya membengkak.

“Masih bisa berjalan, namun kayak orang stroke itu,” kata kakek korban, Ahmad Sholeh Yusuf

Akhirnya, korban dibawa ke RSD Balung oleh nenek dan kakaknya.

Namun, ketika dibawa ke rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong. Akhirnya, kembali dibawa pulang untuk dimakamkan.

Hasil investigasi menyatakan, Rahel meninggal karena infeksi sepsis, bukan vaksinasi.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/06/114845178/bukan-karena-vaksin-pelajar-di-jember-ternyata-meninggal-akibat-infeksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke