Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Buntut Risma Marah, Kadinsos Gorontalo Dipecat | 17 Akses Pintu Masuk Pantai Kuta Ditutup

KOMPAS.com - Buntut dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini marah-marah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Husain Ui dipecat dari jabatannya.

Ia dipecat karena tidak menjawab dengan benar saat ditanya Mensos terkait data Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gorontalo.

Pada pertemuan formal yang membahas pemadanan data Program Keluarga Harapan (PKH), Risma sempat marah-marah, saat itu tengah membahas data PKH Kabupaten Gorontalo.

Sementara itu, sebanyak 17 akses pintu masuk Pantai Kuta di Kabupaten Badung, Bali, ditutup permanen dengan menggunakan batako.

Hal itu dilakukan untuk membatasi dan mengawasi wisatawan yang piknik ke Pantai Kuta yang kembali dibuka.

Selain itu, pihak pengelola hanya mendapatkan delapan barcode untuk penerapan aplikasi PeduliLindungi bagi wisatawan.

Penutupan itu juga dilakukan dalam rangka mempermudah pengelola untuk melakukan pengawasan terhadap pengunjung yang terus meningkat sejak Pantai Kuta kembali dibuka.

Baca populer nusantara selengkapnya:

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Husain Ui dipecat dari jabatannya karena tidak bisa menjawab dengan benar saat ditanya Mensos Risma terkait program PKH Kabupaten Gorontalo.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan, pemecatan Husain Ui telah melalui pertimbangan.

“Pencopotan ini sudah melalui pertimbangan,” ujarnya, Selasa (5/10/2021).

Kata Nelson, ada dua hal yang menjadi alasan dipecatnya Husain dari jabatannya, pertama karena tidak menjawab dengan benar ketika Mensos Risma bertanya mengenai data PKH Kabupaten Gorontalo.

Dalam pertemuan itu, Risma membahas soal pemadanan data PKH di Kabupaten Gorontalo.

“Tidak ada komunikasi yang baik terkait pendataan, apa yang ditanyakan Ibu Risma tidak sesuai dengan data yang dipegang, sehingga ini jadi problem. Padahal kami di Pemerintah Kabupaten Gorontalo selalu melakukan verifikasi,” ucapnya.

Kemudian, yang menjadi alasan pencopotan Hasan Ui dari jabatannya adalah sulit dihubungi saat masyarakat dan pemerintah sibuk menangani banjir yang melanda Kabupaten Gorontalo.

 

Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista mengatakan, penutupan itu karena kawasan wisata Pantai Kuta hanya memiliki delapan barcode untuk menerapkan aplikasi PeduluLindungi.

Padahal, akses pintu masuk menuju Pantai Kuta totalnya ada 28.

Dari jumlah itu, kata Wasista, 17 pintu ditutup permanen dengan batako, 3 pintu dengan sistem buka-tutup, dan 8 pintu masih dibuka.

"Sehingga total yang kita tutup itu ada 20 akses. 17 permanen, 3 dengan sistem buka tutup. Sementara, 8 akses tetap di buka dan diisi dengan barcode PeduliLindungi," kata Wasista saat dihubungi, Selasa (5/10/2021).

Dengan adanya penutupan itu, Wasista berharap seluruh pengunjung yang masuk ke kawasan Pantai Kuta sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

 

Seorang pelajar Kelas X SMAN 1 Kencong, Jember, Jawa Timur, Ananda Rahel Pratama (15), meninggal dunia delapan hari setelah divaksin.

Meski penyebab kematian siswa itu bukan karena vaksinasi, akan tetapi pihak keluarga menyesalkan tenaga vaksinator yang tidak mencantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi dalam surat vaksin.

Selain itu, pihak kelurga juga menyayangkan perkataan nakes yang bersangkutan saat datang bertakziah yang dinilai menyinggung pihak keluarga.

Perkataan nakes itu yakni, 'iya saya yang salah, terus mau minta apa?'.

Terkait dengan itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Lilik mengaku telah memanggil kepala puskesmas dan nakes tersebut untuk mendapat pembinaan.

“Untuk nakes ini dan kepala puskesmas sudah kami tindak lanjuti dan mendapat pembinaan,” papar Lilik kepada Kompas.com via telepon, Senin (4/10/2021).

Kata Lilik, untuk vaksinator lalai karena tidak mencantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi setelah vaksinasi dalam surat vaksin pihaknya sudah mengingatkannya agar tidak terulang lagi.

“Namun karena manusia, mungkin ada lupanya, lupa tidak dituliskan. Seharusnya itu tidak terjadi,” ungkapnya.

 

Petugas Rumah Tahanan (Rutan) Garut, Jawa Barat, berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu yang dimasukkan dalam tulang ayam yang dibawa pengunjung.

Kepala Lapas Kelas IIB Garut RM Kristyo Nugroho mengatakan, kasus itu terungkap saat petugas memeriksa makanan yang dikirim pengunjung Lapas Garut, Senin (4/10/2021).

Saat itu, petugas curiga melihat makanna yang dibawa pengunjung banyak tulang ayam di dalam sayur tahu dan ayam.

Karena curiga, petugas kemudian membelah tulang ayam tersebut dan didapati bungkus sabu di dalamnya.

"Ditemukanlah satu bungkus paket kristal putih yang diduga narkotika jenis sabu di dalam salah satu tulang ayam tersebut," ujar Kristyo melalui siaran pers di Garut, Senin, dikutip dari Antara.

 

Dua orang petani tewas setelah setelah terjadi bentrokan antara dua kelompok di lahan tebu Pabrik Gula Jatitujuh, Indramayu, Jawa Barat.

Kepala Kepolisian Resor Indramayu AKBP Lukman M Syarif mengatakan, insiden antara dua kelompok yang sama-sama petani penggarap tebu itu diduga dilatarbelakangi sekelompok preman yang ingin menguasai lahan melalui ormas.

Bentrok bermula saat beberapa orang dari organisasi masyarakat (ormas) setempat melakukan provokasi terhadap kelompok petani mengenai lahan garapan.

Usai kejadian itu, polisi berhasil mengamankan 10 orang dan saat ini sedang dimintai keterangan.

"Yang kita tangkap dan amankan ini adalah orang-orang yang memang sering memprovokasi dan menggerakkan para petani. Kita akan melaksanakan tindakan tegas kepada para pelaku karena ini sudah ada tindakan-tindakan kriminal," kata Lukman saat dimintai keterangan, Selasa (5/10/2021).

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Rosyid A Azhar, Mohamad Umar Alwi, Ach Fawaidi | Editor : Donny Aprian, Phytag Kurniati, Abba Gabrillin, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/10/06/060500078/-populer-nusantara-buntut-risma-marah-kadinsos-gorontalo-dipecat-17-akses

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke