Salin Artikel

Bentrokan Berdarah di Lahan Tebu Indramayu Diduga Dipicu Provokasi Ormas

Bentrokan tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia.

Kepala Kepolisian Resor Indramayu AKBP Lukman M Syarif mengatakan, bentrok tersebut bermula saat beberapa orang dari organisasi masyarakat (ormas) setempat melakukan provokasi terhadap kelompok petani mengenai lahan garapan.

"Saat ini kita amankan para penggerak-penggeraknya. Sebetulnya, para petani tersebut tidak tahu apa-apa. Petani itu adalah petani yang baik-baik semua," kata Lukman saat dimintai keterangan, Selasa (5/10/2021).

Lukman menjelaskan, insiden antara dua kelompok yang sama-sama petani penggarap tebu itu diduga dilatarbelakangi sekelompok preman yang ingin menguasai lahan melalui ormas.

"Sekarang Polres Indramayu, Kodim 016, dengan Brimob Polda Jawa Barat melaksanakan upaya penegakan hukum untuk menangkap para pelaku. Termasuk dari Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis) itu sudah kita amankan," kata Lukman.

Menurut Lukman, ada 10 orang yang sudah ditangkap dan sedang dimintai keterangan.

"Yang kita tangkap dan amankan ini adalah orang-orang yang memang sering memprovokasi dan menggerakkan para petani. Kita akan melaksanakan tindakan tegas kepada para pelaku karena ini sudah ada tindakan-tindakan kriminal," kata Lukman.

Saat ini, Kepolisian Resor Indramayu sedang mendalami kasus tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/05/152345478/bentrokan-berdarah-di-lahan-tebu-indramayu-diduga-dipicu-provokasi-ormas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke